Viral di Media Sosial
Bundaran Cibiru Hingga Cileunyi Macet Deui, 'Wios Daripada Covid-19'

Yayan Sofyan
MACET - Inilah kondisi yang terjadi setiap pagi antara pukul 06.00 sampai 08.00, jalur antara Bundaran Cibiru hingga Cileunyi selalu macet terutama setelah tak ada lagi jaga jarak dan pakai masker.
CILEUNYI. KejakimpolNews.com- Pascadilonggarkannya penggunaan masker, termasuk sudah tak ada lagi jaga jarak dan masyarakat kembali dibebaskan beraktivitas, ternyata berdampak pada kemacetan di sejumlah titik di wilayah timur Kabupaten Bandung.
Pantauan KejakimpolNews.com, Selasa (24/5/2.022) pagi pukul 07.00, salah satu titik kemacetan terlihat di ruas jalan Bundaran Cibiru hingga Cileunyi. Dari arah timur kemacetan mulai dari arah Jalan Percobaan menuju Bundaran Cibiru. Pun sebaliknya, kendaraaan dari arah barat menuju Cileunyi hingga Jalan Soekarno Hatta dan Kampus UIN SGD Bandung.
Sejumlah petugas Polantas Polresta Bandung, Polsek Cileunyi dan Polsekta Panyileukan terlihat ekstra keras mengatur dan mengurai kemacetan. Tak ketinggalan sejumlah "Pak Ogah" di beberapa belokan dan pemutaran arah jalan dan di persimpangan turut pula mengatur dan mengurai kemacetan.
Kemacetan mulai berkurang mulai pukul 08.30. Mang Udju, salah satu akun Facebook memposting kemacetan di jalur tersebut dengan tulisan berikut beberapa foto. "Pegel juga injak-lepas kopling di jalan macet Cinunuk-Cibiru barusan. Wios mening macet daripada Covid-19 deui," tulis Mang Udju.
Sejumlah pengendara mengakui jika jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi pascapelonggaran penggunaan masker, tak ada lagi jaga jarak, masyarakat bebas beraktivitas dan di sekolah, murid-muridnya bisa kembali melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Sebelumnya, saat protokol kesehatan (prokes) ketat dengan 5M dimana covid-19 mengganas, jalur ini tergolong sepi dan lengang meski pada jam-jam sibuk. Namun saat ini prokes 5M diperlonggar, tak ada lagi PPKM dan Covid-19 melandai, jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi pada jam sibuk macet. Macet, ya harus sabar ketimbang Covid-19," kata sejumlah Ketua RW di Desa Cinunuk.
Enang Syamyu, salah seorang tokoh masyarakat Desa Cinunuk ketika dimintai komentarnya terkait jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi kembali macet lagi pascapelonggaran prokes 5M meski ia menyambut positif kegiatan masyarakat kembali bergairah, ada catatan khusus.
"Benahi insfrastruktur jalan di jalur tersebut yang merupakan jalan nasional, dari mulai drainase hingga badan jalan bergelombang. Lihat, di Jalan Raya Cinunuk, di belokan ke arah Gardu PLN dan RM Ponyo jalan dibiarkan bergelombang. Tak lupa sampai sejauhmana wacana Jalan Lingkar Cileunyi atau pembangunan Cileunyi Terpadu,"ucap Enang Syamyu.
Sementara itu, Riki Ganesa, anggota DPRD Kabupaten Bandung asal Dapil Cileunyi menilai jika jalur Bundaran-Cibiru kembali macet pada jam-jam sibuk pascapelonggaran prokes 5M menyambutnya positif. Berarti kata Riki, aktivitas masyarakat kembali bergairah dan roda perekonomianpun berjalan meski prokes harus tetap diterapkan.
"Geliat masyarakat mulai bergairah, murid-murid SD, SLTP dan SLTA bisa kembali PTM serta wilayah Kabupaten Bandung sudah zona hijau. Ini patut disyukuri semoga Covid-19 benar-benar sirna. Tapi ingat, jangan euforia, prokes di moment-moment tertentu tak diabaikan," kata Riki.
Terkait mengantisipasi kemacetan jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi ke depan dengan wacana Jalan Lingkar Cileunyi atau wacana kawasan Cileunyi Terpadu. Menurut Riki, wacana tersebut sudah digodok dan dibahas di DPRD Kabupaten Bandung.
"Memang jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi ini kerap macet parah terutama pada jam-jam sibuk. Solusinya, ya dengan pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi atau wacana pembangunan Cileunyi Terpadu. Wacana tersebut sudah dibahas dan kita akan terus mendorongnya agar segera terealisasi," tutup anggota Komisi A dari Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bandung ini.**
Editor : Yayan Sofyan