TKSK, "Cegah Penerima BLT dan Bansos Orangnya Tak Itu-Itu Saja, Kuncinya Musdes"

foto

Yayan Sofyan

BLT BBM - Yudistira, TKSK Cileunyi bersama Petugas Sosial Masyarakat Kec. Cileunyi saat memantau pencairan BLT BBM dan BPNT (atas). Pembagian kepada 673 KPM di 6 desa se Kec. Cileunyi di Aula Kantor Kec. Cileunyi, Selasa (20/9/2022)

CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Ternyata kisruh pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) konpensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah timur Kabupaten Bandung yang dinilai banyak pihak, Kelompok Penerima Manfaat (KPM) orangnya itu-itu saja, saat ini masih hangat diperbincangan dan dipertanyakan.

Bahkan, Kades Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Nanang Suryana videonya viral di media sosial (medsos). Sang kades dalam video tersebut narasinya mengaku kecewa soal BLT BBM dan BPNT, orang-orang yang menerimanya (KPM) itu-itu saja.

Menanggapi kisruh BLT BBM dan BNNT, termasuk viralnya video Kades Mekarmanik, Yudistira, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cileunyi, Kabupaten Bandung mengatakan, untuk menjawab, sekaligus meminimalisasi kisruh BLT BBM, BPNT dan bansos lainnya, kuncinya di musyawarah desa (musdes).

"Agar penerima BLT BBM, BPNT dan basos lainnya orangnya (KPM) tak itu-itu saja, kuncinya di musdes. Sejauhmana desa melakukan musdes agar KPM termonitor, terevaluasi dan terverifikasi," kata Yudistira kepada KejakimpolNews.com disela-sela mamantau pembagian BLT BBM dan BPNT tambahan (gelombang ke-2) oleh petugas PT Pos kepada 673 KPM di Aula Kantor Kecamatan Cileunyi, Selasa (20/9/2022).

Menurut Yudistira, musdes harus dilakukan sebulan sekali tiap tanggal 20 untuk evaluasi atau verifikasi dan validasi (verval) untuk mendata KPM agar akurat sesuai fakta di lapangan dan masuk ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos untuk diproses.

"Musdes lebih bagus dilakukan sebulan sekali melibatkan para ketua RW, fasilitator, Puskesos, BPD dan kades. Ini sesuai aturan dan merupakan amanat Permensos no 3 tahun 2021, tentang pengelolaan DTKS. Jadi, sudah sejauhmana pihak terkait di desa, rutinkah melakukan musdes agar KPM benar-benar akurat,"tandas Yudistira.

Yudistira pun mengakui jika hasil pemantauan di lapangan bersama tim,  saat ini banyak warga yang membutuhkan bantuan dan layak harus "gigit jari" tak menerima BLT BBM dan BPNT karena tak ada di DTKS.

"Soal viralnya video Kades Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan yang terus terang mengaku kecewa BLT BBM dan BPNT orangnya itu-itu saja berharap jadi masukan kepada sejumlah pihak terkait bagaimana ke depannya data KPM di DTKS Kemensos benar-benar akurat agar tak kisruh dan menimbulkan kecemburuan sosial," tutup Yudistira.

Diberitakan sebelumnya, viral video Kades Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung  mengaku kecewa terkait BLT BBM  untuk para KPM di desanya.

Viralnya video di medsos, termasuk yang diterima KejakimpoNews.com, Senin (19/9/2022) kades tersebut, selain kecewa BLT BBM, juga BPNT, nama KPM nya itu itu saja. Di video,  sang kades yang mengenakan rompi, bertopi sambil memegang uang banyak di plastik tersebut berada di ruang pelayanan Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan.

"Assasamualaikum, kami atas nama Pemerintahan Desa dan Kades Mekarmanik kecewa berat terkait BLT BBM dan BPNT karena datanya itu-itu saja. Bukan kami tak mau menerima BLT BBM dan BPNP, tapi kami merasa bertanggung jawab," ucap kades dalam narasi di video tersebut.

T. Ismail, Kasi Pemerintahan Kecamatan Cimenyan ketika dikonfirmasi KejakimpolNew.com membenarkan video yang viral terkait BLT BBM dan BPNT tersebut Kades Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Nanang Suryana.

"Benar, video yang viral tersebut, Nanang Suryana, Kades Mekarmanik. Tapi BLT BBM dan BPNT bagi para KPM di Desa Mekarmanik sudah dibagikan," kata T. Ismail.

Kades Mekarmanik, Nanang Suryana ketika dikonfirmasi membenarkan jika video viral tersebut dirinya. "Menolak BLT BBM dan BPNT sih tidak. Tapi kami sangat kecewa dengan data KPM nya itu itu saja. Ini atas dasar aspirasi warga dan berharap untuk data KPM diavaluasi dan diverifikasi," kata Nanang.**

Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Jadi Kampung Tangguh di Kota Bandung, Palasari Hidupi Warganya Lewat Hasil Kebun Sendiri
Pengunduran Diri Ema Sumarna Selaku Sekda Kota Bandung Sedang Berproses
Catat, Tahun Ini Pemerintah Kabupaten Bandung akan Rekrut 1.500 ASN Baru
Rembug Bedas ke-104 Bupati Bandung, Ini Harapan Warga Desa Resmi Tinggal Kertasari
Jumat Curhat Awal Ramadan di Pasirjambu, Ini Pesan Kapolresta Bandung