Soal Sampah dan Jalur "Neraka" Bundaran Cibiru-Cileunyi, Ini Kata Riki Ganesa Saat Reses
CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Soal sampah menyusul masih kroditnya kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan jalur "neraka" Bundaran Cibiru-Cileunyi harus jadi perhatian serius.
Demikian dikatakan Riki Ganesa, anggota DPRD Kabupaten Bandung kepada wartawan di sela-sela reses DPRD Kabupaten Bandung masa sidang II tahun 2023 di GOR Desa Cileunyikulon, Desa Cileunyikulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (16/2/2023).
Menurut Riki dari Fraksi Golkar Komisi B DPRD Kabupaten Bandung ini, perhatian serius terkait sampah ini, mengingat kondisi TPAS Sarimukti terus krodit, kerap terjadi antrean truk pengangkut sampah, longsor, kecelakaan dan TPAS Sarimukti sudah over kapasitas.
"Jika tidak ditangani serius, lautan sampah bukah hanya mengancam Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi dan KBB pun akan turut terancam lautan sampah," tandas legislator dari dapil 3 Kabupaten Bandung ini.
Diungkapkan Riki, perhatian serius soal sampah ini, selain dari dinas terkait, juga harus ada kepedulian bersama semua komponen masyarakat untuk bersama-sama menangani sampah agar tak jadi musibah.
"Jika semua pihak peduli dan urun rembuk untuk menanganinya, insya Allah sampah di Kabupaten Bandung umumnya, khususnya di Cileunyi bisa tertangani," katanya. Hanya kata Riki soal sampah ini, ia kerap bertanya, kapan Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legoknangka, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung yang telah dibangun dengan anggaran besar difungsikan?
"Hingga saat ini kita belum mendengar kabar TPPAS Legoknangka segera difungsikan. Ini kewengannya ada di pihak Pemprov Jabar. Kita dorong agar TPPAS Legoknangka segera difungsikan agar wilayah Bandung Raya tak terancam lautan sampah,"harap Riki.
Sementara terkait jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi yang orang-orang menyebutkan jalur 'neraka' karena kerap terjadi kemacetan terutama pada jam-jam sibuk. Riki pun meminta ini harus jadi perhatian serius terutama dari pemerintah.
"Jika orang-orang menyebutnya Bundaran Cibiru-Cileunyi jalur neraka bisa dimaklumi. Bayangkan, saat ini jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi kerap macet karena dilintasi kendaraan dari sejumlah arah sementara jalur alternatif yang memadai tak ada," terang Riki.
Ditanya sejauhmana wacana pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi (JLC) untuk mengatasi kemacetan Bundaran Cibiru-Cileunyi dan banjir di Cileunyi yang telah dibahas DPRD dan dinas terkait di Pemkab Bandung? Dikatakan Riki, pembangunan JLC yang telah dibahas DPRD dan dinas terkait di Pemkab Bandung hingga saat ini masih wacana.
"Soal wacana pembangunan JLC ada lahan yang harus dibebaskan. Lahan di wilayah Cileunyi yang harus dibebaskan dinilai tak ada kendala. Hanya yang jadi pertanyaan, sejauhmama pembebasan lahan yang masuk wilayah Kota Bandung," tutup Riki.**
Editor : Yayan Sofyan