Ketua RW,"Ini Fakta"
Penyerahan PSU Perumahan ke Pemkab Bandung di Cileunyi Sekadar Seremonial Berbau Politis

Yayan Sofyan
Bupati Bandung Dadang Supriatna menandatangani berkas penyerahan PSU Kompleks Bumi Langgeng Desa Cinunuk dan Desa Cimekar, Kec. Cileunyi, Selasa (6/6/2023)
CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Sejumlah Ketua RW di Desa Cimekar dan Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung menilai, penyerahan Prasarana Sarana Utilitas (PSU) atau fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) dari pengembang kepada Pemkab Bandung sekadar seremonial berbau politis.
Demikian dilontarkan sejumlah Ketua RW di Kompleks Permata Biru, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi mengomentari pascapenyerahan PSU di Kompleks Bumi Langgeng RW 22, Desa Cinunuk dan RW 22 Desa Cimekar dari Pengembang ke Pemkab Bandung.
"Penyerahan PSU kompleks perumahan dari pengembang ke Pemkab Bandung dinilai sekadar seremonial berbau politis, ini fakta. Kompleks Permata Biru saja, 6 RW Desa Cinunuk dan 1 RW Kompleks Bumi Orange di Desa Cimekar yang PSU nya sudah diserahkan hampir setahun tetap dicuekin pemerintah," kata Rudi Wahyudi Ketua RW 27 Permata Biru kepada KejakimpolNews.com, Rabu (7/6/2023).
Menurut Rudi, Kompleks Permata Biru 7 RW yakni RW RW 15, 19, 20, 23, 24 dan RW 27 (Desa Cinunuk) serta RW 29 Kompleks Bumi Orange (Desa Cimekar) hampir setahun PSU nya oleh pengembang telah diserahkan langsung ke Bupati Bandung.
Namun kata Rudi, meski PSU sudah diserahkan ke Pemkab Bandung, hingga saat ini pemeliharaan PSU di Permata Biru tetap tak tersentuh pemerintah. Pemeliharaan dan perbaikan PSU tetap mandiri.
"Jujur, di kompleks Permata Biru ada sejumlah persoalan di antaranya kondisi jalan, pemakaman, benteng dan penanggulangan banjir saat ini perlu perhatian. Katanya PSU sudah diserahkan, tapi mana perhatian dari pemerintah. Jadi saya nilai penyerahan PSU sekadar seremonial berbau politislah," tandas Rudi.
Hal senada dilontarkan Ketua RW 24 masih kompleks Permata Biru, Maman Rachmana. "Wajar jika ketua RW dan warga di kompleks perumahan menilai penyerahan PSU dari pengembang ke Pemkab Bandung hanya seremonial berbau politis,".
Faktanya kata MNaman, Permata Biru yang PSU nya telah diserahkan, tetap saja perbaikan dan pemeliharaan lingkungan pemerintah belum menyentuhnya.
PSU Bumi Langgeng
Diketahui, setelah kompleks Permata Biru Desa Cinunuk dan Kompleks Bumi Orange Desa Cimekar, giliran pengembang Kompleks Perumahan Bumi Langgeng RW 22 Desa Cimekar dan RW 22 Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi menyerahkan PSU kepada Pemkab Bandung, Selasa (6/6/23).
Sejak Selasa kemarin, pemeliharaan dan perbaikan fasos dan fasum di Komplek Perumahan Bumi Langgeng menjadi tanggungjawab Pemkab Bandung, bukan lagi tanggung jawab pengembang.
Proses penyerahan PSU dari pihak pengembang Komplek Perumahan Bumi Langgeng Alex Munandar langsung kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna, didampingi Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bandung, Wahyudin.
Ketua Ad Hoc Feri Sapuaan dan Ketua RW 22 Desa Cimekar dan Ketua RW 22 Desa Cinunuk juga turut hadir. Bupati Dadang Supriatna mengatakan, dalam dua tahun ia menjabat sudah 30 pengembang perumahan di Kabupaten Bandung yang sudah menyerahkan fasos dan fasum ke Pemkab Bandung.
"Di Kabupaten Bandung itu ada 460 perumahan, baru 30 pengembang yang menyerahkan fasos dan fasum. Ditambah Komplek Perumahan Bumi Langgeng ini jadi 31 pengembang perumahan yang sudah menyerahkan fasos dan fasum ke Pemkab Bandung," kata Dadang saat memberikan sambutannya.
Kang DS sapaan Dadang Supriatna ini pun menyebutkan di Kecamatan Cileunyi itu, sebelumnya pengembang Perumahan Permata Biru, Bumi Orange yang sudah menyerahkan fasos dan fasum ke Pemkab Bandung.
"Dengan diserahkannya PSU dari pengembang ke Pemkab Bandung, nantinya ada anggaran dari provinsi, kabupaten dan dana desa juga bisa membantu dalam program pembangunan di kawasan perumahan," ucap Dadang.
Kang DS juga mengungkapkan, dengan adanya penyerahan PSU ini pula, pihak pengembang perumahan tak lagi memikirkan bagaimana memelihara dan membangun fasos dan fasum.
"Pengembang tak memikirkan lagi, tidak usah lagi memikirkan. Cukup hari ini (PSU) diserahkan ke Bupati atas nama Pemkab Bandung, pengembang hari ini tak punya lagi tanggung jawab," tutur Kang DS.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini, mengatakan, bahwa pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan pihak pengembang perumahan di Kabupaten Bandung yang belum menyerahkan PSU.
"Karena masih banyak pengembang perumahan yang belum menyerahkan fasos dan fasum,"tutup Kang DS.**
Editor: Yayan Sofyan