Sampah Kian Menumpuk, Warga Bandung Timur pun Sumpah Serapah

Yayan Sofyan
Truk-truk berisi sampah berjejer di garasi DLH Kab. Bandung di Citaliktik, Soreang, Jumat (13/10/2023)
CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Meski kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah padam, namun penanganan sampah di wilayah Bandung Raya hingga saat ini belum tertangani maksimal.
Pasalnya, kendati dibuka zona darurat di TPAS Sarimukti, namun pembuangan sampah sangat terbatas dengan sistem kuota ritase dan waktu terbatas juga.
Dampaknya, sampah-sampah kian menumpuk dan menggunung baik di TPS, di rumah-rumah, di jalan ataupun di pasar.
Dari pantauan KejakimpolNews.com, Jumat (13/10/2023), menumpuk dan menggunungnya sampah terlihat di Pasar Gedebage, Pasar Ujungberung, di Jalan Raya Rumah Sakit, di Cibiru dan di salah satu TPS di Jalan Pangaritan Ujungberung, Kota Bandung.
Hal serupa terjadi juga di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Menumpuk dan kian menggunungnya sampah terlihat di Pasar Sehat Cileunyi (PSC), di banyak TPS, di jalan-jalan dan rumah-rumah.
Bahkan, dampak disetopnya pembuangan sampah dari Kabupaten Bandung ke TPAS Sarimukti karena kuota ritase habis, truk-truk yang sudah terisi sampah tersimpan di garasi DLH Kabupaten Bandung di Citaliktik, Soreang.
Dengan kondisi persampahan seperti ini, sejumlah warga Bandung Timur pun melontarkan sumpah serapahnya.
"Ampun, belum juga tertangani ya masalah sampah. Bagaimana tuh TPAS Sarimukti bisa difungsikan kembali. Bagaimana kabarnya tuh Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legoknangka Nagreg, Kabupaten Bandung. Masalahnya, retribusi sampah dari warga tetap ngalir tak pernah telat," kata Ny. Elis (45) warga Ujungberung.
Lontaran serupa disampaikan Rudi Wahyudi, Ketua RW 27 Kompleks Permata Biru Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
"Jujur, saya prihatin warga kami kini menjerit karena sampah menumpuk belum terangkut. Lebih prihatin lagi sampah kini kian menggunung di Pasar Sehat Cileunyi. Termasuk truk-truk yang telah terisi sampah kini berjejer di garasi DLH Kabupeten Bandung," ucap Rudi yang sengaja datang ke DLH Kabupaten Bandung, Jumat (13/10/2023).
Menurut Rudi, jika sejumlah warga berkeluh kesah dan bersumpah serapah terkait sampah dinilai maklum, wajar dan manusiawi.
"Ini barangkali tak maksimalnya penanganan dari dari pemerintah, baik di TPAS Sarimukti atau pun di empat wilayah Bandung Raya, Kota Cimahi, KBB, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Selama ini warga 'kan selalu taat dan tak telat bayar retribusi sampah," ucap Rudi.
Sementara itu, Ka UPT Kebersihan wilayah Bandung timur, Rana Supriatna ketika dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini telah 5 hari pembuangan sampah dari Kabupaten Bandung ke zona darurat TPAS Sarimukti masih disetop karena kuota ritase habis.
"Belum bisa memastikan kapan sampah dari Kabupaten Bandung bisa dibuang kembali ke TPAS Sarimukti, apakah menunggu kuota ritase dari Kota Bandung habis. Yang pasti, hari ini truk-truk pengangkut sampah dari Kota Bandung ke TPAS Sarimukti ditahan karena habis kuota," pungkas Rana.**
Editor: Yayan Sofyan