Bukan Hanya Cileunyi, Warga Gedebage dan Panyileukan pun Tolak Lahan di GBLA Dijadikan Penampungan Sampah

foto

Yayan Sofyan

Areal lahan di dekat Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang akan dijadikan tempat penampungan sampah.

CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Penolakan atas rencana lahan di kawasan stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) akan jadi tempat penampungan sampah dari Kota Bandung ternyata banyak warga yang menolak.

Bukan hanya warga Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, warga Kecamatan Gedebage dan Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung pun banyak yang terang-terangan menentang.

Kawasan GBLA yang masuk wilayah Gedebade ini berbatasan dengan Cileunyi dan Panyileukan. Bahkan warga Kompleks Cempaka Arum di Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage siap mengerahkan massa untuk demo atas rencana lahan di kawasan GBLA akan dijadikan penampungan sampah.

"Bagaimana pun kami dengan tegas menolak rencana tersebut. Pasalnya komplek kami yang paling terdampak (paling dekat) jika di lahan GBLA jadi tempat menampung sampah,"kata Ny. Dewi (45) warga Cempaka Arum kepada KejakimpolNews.com, Sabtu (4/11/2023).

Menurut Ny. Dewi, apapun alasannya, warga Cempaka Arum sudah kompak menolaknya. "Kami siap demo jika Pemkot Bandung keukeuh lahan di GBLA jadi tempat tampung sampah," tandas Ny. Dewi.

Sementara itu, Deden Heri, Ketua RW.08 Kelurahan Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung membenarkan saat ini banyak warga Kecamatan Panyileukan dan Gedebage menolak rencana lahan di GBLA jadi tempat nampung sampah.

"Lahan di kawasan GBLA Gedebage berdekatan dengan wilayah Panyileukan dan Cileunyi. Warga Penyileukan dengan tegas menolak," tandas Deden.

Menurut Deden, warga RW 08, Kelurahan Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan wilayahnya berdekatan dengan lokasi pembuangan sampah sementara di area GBLA yang kini sudah dipasang seng.

"Penolakan lahan di GBLA jadi tempat menampung sampah alasannya bau dari tumpukan sampah dan mengganggu suasana GBLA yang sudah menjadi destinasi wisata dan olah raga. Termasuk lokasi tempat sampah tersebut dekat dengan Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar," ucap Deden.

Deden menambahkan, pihaknya berharap pihak Pemkot Bandung mempertimbangkan rencana tersebut. "Intinya, warga kami dengan tegas menolak rencana lahan di GBLA jagi tempat penampungan sampah," tutup Heri.

Seperti diberitakan, rencana Pemkot Bandung akan menggunakan lahan di sekitar Stadion Gelora Lautan Api (GBLA) untuk menampung sampah, ternyata selain mendapat reaksi atau penolakan dari warga sekitar GBLA (Kota Bandung) juga dari warga Cileunyi dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Atas rencana tersebut, warga Kecamatan Cileunyi dan Bojongsoang yang merupakan daerah perbatasan dengan kawasan GBLA dengan tegas menolaknya dan terusik.

Salah seorang di antaranya Riki Ganesa, warga Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi yang terang-terangan menolak dan merasa terusik jika lahan di GBLA dijadikan tempat pembuangan sampah dari Kota Bandung.

"Jujur, secara pribadi dan atas keluhan yang ditampung merasa terusik. Tolong pertimbangkan rencana lahan di GBLA dijadikan tempat penampungan sampah Kota Bandung," kata Riki yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Bandung kepada KejakimpolNews.com, Jumat (3/11/2023).

Menurut Riki, jika lahan di GBLA jadi tempat penampungan sampah Kota Bandung, warga Kecamatan Cileunyi akan terkena imbasnya. Selain bau, kata Riki, limbah cair dari sampah merembes ke solokan dan sungai yang ada di Cileunyi.

"Tolong dipertimbangan jangan ego sektoral ajak kami (Pemkab Bandung) urun rembuk. Penanganan sampah ' kan kolektif se wilayah Bandung Raya apalagi keberadaan TPAS Sarimukti masih belum normal," tandas politisi Golkar dari Dapil 3 Kabupaten Bandung ini.

Sementara itu, Yusuf Supardi, anggota DPRD Kota Bandung mengatakan, pengggunaan lahan di GBLA untuk menampung sampah harus teliti dan cermat. "Jika lahan di GBLA akan dijadikan tempat penampungan sampah legalitasnya harus lengkap," kata Yusuf.

Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Pj.Wali Kota Bandung A.Koswara Ingatkan Birokrat Konsisten pada Program Bukan Pada Figur
Layanan Kesehatan untuk Warga Kota Bandung Capai 99,62 Persen
Pemkot Kembali Gencarkan Program Jumat Bersih Demi Wujudkan Kota Bandung Bersih
Taman-Taman Rusak Parah, Pemkot Bandung Tuntut Ganti Rugi Pengembang Aplikasi Jagat
DPRD Serahkan Pasangan Farhan-Erwin ke Mendagri untuk Penetapan Walkot-Wawalkot Bandung K