Ketika Sopir Truk Sampah Kab. Bandung yang "Mondok" di TPAS Sarimukti Curhat, Mengaku Badan "Rujad" dan Tersiksa
CILEUNYI, KejakimpolNews.com -Ternyata, hingga saat ini, kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih krodit apalagi ditambah guyuran hujan.
Dampaknya, truk-truk pengangkut sampah dari wilayah Bandung raya yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan KBB terjebak antrean menuju TPAS Sarimukti dari mulai kawasan Cicadas mencapai 6-7 km.
Karena kian krodit, puluhan sopir truk pengangkut sampah terpaksa harus "marondok" di jalan atau disekitar TPAS Sarimukti. Pasalnya, selain jalan menuju zona 2 TPAS Sarimukti amburadul, becek dan rusak parah, alat berat tak memadai serta jam pembuangan sampah pun dibatasi.
Mereka sopir truk pengangkut sampah yang terpaksa harus mondok ini pun curhat dan berkeluh kesah apa yang telah dilaminya serta mengaku tersiksa.
Para sopir pengangkut sampah yang curhat tersebut, dua di antaranya Ajat (53) dan Edi (48) sopir pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung.
"Waduh, di TPAS Sarimukti masih krodit nih, masih terjadi antrean truk dan puluhan sopir masih "marondok" di jalan dan di sekitar TPAS Sarimukti. Entah sampai kapan kondisi seperti ini," kata Edi diiyakan Ajat kepada KejakimpolNews.com, Selasa (28/11/2023).
Dengan kondisi ini, Edi yang mewakili ratusan sopir pengangkut sampah pun curhat, sekiligus berkeluh kesah. Edi mengaku, dengan kondisi ini, ia bersama rekan-rekannya sesama sopir tersiksa.
"Pokona mah pengeluaran double, awak rujad, obo ge di kabin treuk. Teu acan bau runtah sareng reungit napuk,"tutur Edi warga Kampung Sukatani, Desa Cikoneng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung ini.
Ketika ditanya siapa saja yang turut menemani menginap di TPAS Sarimukti, apakah kernet atau sejumlah pembantunya yang kerap memungut dan menarik sampah dari sumbernya?
Diungkapkan Edi yang statusnya jadi sopir truk pengangkut sampah Pekerja Harian Lepas (PHL) di DLH Kabupaten Bandung ini mengaku hanya sendiri yang hanya ditemani sampah.
"Umumnya para sopir truk pengangkut sampah mondok sendirian di kabin karena tak ada warung dan saung. Kernet dan sejumlah pembantu pulang duluan ikut ke truk yang sampahnya sudah terbuang. Berharap saja kondisi ini jadi perhatian pihak berwenang," tutup suami dari Imas yang telah dikaruniai 2 putra ini.
Diberitakan, TPAS Sarimukti, KBB kembali krodit dan puluhan sopir pengangkut sampah dari wilayah Bandung raya terpaksa harus mondok di TPAS Sarimukti.
Kroditnya TPAS Sarimukti ini, selain kian banyaknya truk yang mengangkut sampah dan terbatasnya alat berat, kondisi jalan menuju TPAS Sarimukti licin karena terus diguyur hujan.
"Wah parah lagi karena terjadi antrean truk menuju TPAS Sarimukti ke zona 2. Puluhan sopir truk dari Bandung raya, termasuk saya terpaksa harus mondok di TPAS Sarimukti," kata Edi kepada KejakimpolNews.com, Senin (27/11/2023).
Menurut Edi yang biasa menarik sampah dari Cileunyi, ada sejumlah faktor krditnya TPAS Sarimukti. Di antaranya, kata Edi, kian banyak truk yang akan membuang sampah, waktu dibatasi hanya dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00, hanya 1 zona dan terbatasnya alat berat di TPAS Sarimukti.
"Kondisi diperparah dengan cuaca di sekitar TPAS Sarimukti yang diguyur hujan. Jelas landaaan menuju TPAS yang amburadul becek dan licin. Ya harus bagakmana lagi saya bersama puluhan sopir truk terpaksa harus mondok," ungkap Edi.
Sementara itu, Ka UPT Kebersihan wilayah Bandung Timur, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, Rana Sipriatna ketika dikonfirmasi terkait kroditnya TPAS Sarimukti melalui seluler belum merespon.
Diketahui, Pemprov Jabar melalui Dinas Lingkungan Hidup dikabarkan akan menutup TPAS Sarimukti KBB mulai 1 Januari 2024.Penutupan TPAS Sarimukti pascakebakaran ini, selain sudah over kapasitas, juga sudah tak layak.**
Editor:Yayan Sofyan