Duh, Kawasan Hutan di Jawa Barat, Selain Menyusut, Kondisinya pun Rusak
BANDUNG, KejakimpolNews.com - Luas hutan di wilayah Provinsi Jawa Barat saat ini tengah jadi perhatian, pasalnya, menurut Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jabar, kondisi kawasan kehutanan dinilai rusak dan banyak area pohon hilang.
Ketua Badan Kehormatan FK3I Jabar, Dedi Kurniawan mengatakan, pihaknya melihat hampir setengah kawasan hutan sudah rusak, sekira 20 persennya hilang dan 30 persennya rusak.
"Rusak dan hilangnya hutan di Jawa Barat disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari tumpang tindih peta kawasan, pengelolaan hutan secara ilegal, tidak sesuai etika dan fungsi hutan," kata Dedi kepada KejakimpolNews.com Sabtu (30/12/2023).
Diungkapkan Dedi, faktor lain yang membuat rusak dan hilangnya hutan di Jabar, yakni perambahan hutan oleh kapitalis dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga mangkirnya para pemegang kewajiban pada aturan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).
Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kata Dedi, kerusakan hutan yang perlu diperbaiki dengan dibantu oleh masyarakat di Jawa Barat terdapat di sekira 269.782 hektare.
"Luas kerusakan hutan tersebut belum oleh dampak kebakaran hutan yang belum dapat dipulihkan, maraknya wisata alam yang tidak sesuai kaidah, perambahan akibat dampak turunan pembukaan hutan oleh kepentingan kapitalis," terangnya.
Tak hanya itu, Dedi menilai bahwa pembangunan jalan tol, jalan lingkar kota/kabupaten, kegiatan dan pembangunan atas nama proyek strategis nasional, pihaknya memprediksi sekira ribuan hektare kawasan hutan terdampak.
Melansir data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, dipublikasikan bahwa wilayah Jawa Barat memikiki luasan hutan sekira 776.830,83 hektare.
"Menurut kami luasan hutan Jabar kini hanya tersisa sekitar 388.415,415 hektare saja, berarti sisa hutan kita hanya setengah dari data yang dicatat oleh buku BPS," ujarnya.
Dedi menjelaskan, daerah di Jabar yang area hutannya dinilai paling banyak rusak, di antaranya wilayah Kabupaten Garut, Kabulaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Cianjur.
"Yang paling banyak hilang kebanyakan di kawasan-kawasan hutan alam, yang memang kawasan-kawasan tersebut kawasan yang bernilai ekologi tinggi. Tentu kerusakan itu terjadi seperti di kawasan KBU (Kawasan Bandung Utara) dan KBS (Kawasan Bandung Selatan)," jelasnya.
Dedi mengungkapkan, untuk situasi hutan di area KBU, kerusakan lahan yang terjadi saat ini diperkirakan sudah mencapai angka 60 persen.
"Kalau saya melihat hampir 60 yang rusak dengan berbagai macam cara kerusakannya yak," ungkapnya.
"Seperti wisata, pembangunan jalan, pemukiman dan perambahan itu sekitar 60 persen untuk di kawasan KBU saja," pungkas Dedi.**
Editor: Yayan Sofyan