Hati-Hati Jalan Arah Stasiun Whoosh Tegalluar, Kades Cibiruhilir: Jalan Rusak dan Gelap Gulita

foto

Yayan Sofyan

Jalan arah ke Stasiun kereta cepat Whoosh Tegalluar Desa Cibiruhilir, Kec. Cileunyi, Kab. Bandung

CILEUNYI, KejakimpolNews.com - H-4 jelang lebaran, jalan arah stasiun kereta cepat Whoosh Desa Cibiruhilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung volume kendaraan sudah mulai padat.

Selain kendaraan roda 4 dan 2 yang mau mudik, juga kendaraan yang ditumpangi pengguna kereta cepat memadati jalan alternatif menghindari kemacetan di kawasan Bundaran Cibiru, baik dari arah Kota Bandung ataupun Cileunyi.

Jalan yang rusak tersebut berada di sejumlah titik, di antaranya di Kampung Babakan Cimekar, Cipanileman dan Kampung Babakan Sayang, Desa Cibiruhilir. Selain jalak rusak parah, jika malam jalanan poek mongkleng alias gelap gulita karena tak ada penerangan jalan umum (PJU).

Kades Cibiruhilir, Dadang Silahudin ketika dikonfirmasi membenarkan jika H-4 jelang lebaran, jalan arah Stasiun Whoosh Teggalluar kini volume kendaraan meningkat baik oleh para pemudik atau para pengguna kereta cepat. Termasuk kata Dadang, oleh kendaraan yang menghindari macet dikawasan Bunderan Cibiru.

"Melihat jalan rusak apalagi tak ada PJU, saya mengimbau kepada pengendara untuk hati-hati," kata Dadang kepada KejakimpolNews.com, Jumat (5/4/2024).

Menurut Dadang, jalan yang rusak sekitar 2 km di Kampung Babakan Cimekar setelah Stasiun Cimekar dan 1,5 km jalan rusak parah di Kampung Babakan Sayang/Cipanileuman, depan stasiun Whoosh, pinggir jembatan. Jalan yang rusak dan berlubang yang merupakan jalan kabupaten ini kata Dadang oleh warga ditutup sirtu.

Diberitakan, terkait amburadulnya jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh Tegalluar Desa Cibiruhilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung banyak pihak yang mengaku prihatin.

Salah satu di antaranya, Riki Ganesa, anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Dapil 3 warga Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi. Riki, anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bandung ini mengaku prihatin.

"Jujur, melihat jalan menuju Stasiun Whoosh Tegalluar rusak berat dan tak layak saya prihatin," kata Riki Ganesa, anggota Komisi A yang kembali terpilih duduk di kursi DPRD Kabupaten untuk keduakalinya.

Menurut Riki, pihaknya berharap pihak terkait, terutama Pemkab Bandung untuk segera menyentuh jalan yang rusak tersebut karena jalan tersebut statusnya jalan kabupaten.

"Kereta cepat Whoosh dengan Stasiun Tegalluar kebanggaan dan jadi etalese Kabupaten Bandung di wilayah Bandung timur. Jika infrastruktur menuju Stasiun Teggaluar dibiarkan tanpa disentuh penataaan, malulah dilihat orang luar," tandas Riki.

"Soal kerusakan jalan di Desa Cibiruhilir yang jadi akses menuju Stasiun Tegalluar, pihaknya tak tinggal diam telah mendorong dan mengusulkan serta meminta jalan yang rusak segera ditangani," tutup Riki.

Diketahui, Whoosh, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang sudah beroperasi tak dipungkuri, selain cepat karena jarak tempuh Stasiun Halim (Jakarta)-Stasiun Tegalluar (Cibiruhilir) dan hanya berhenti di Stasiun Padalarang cukup dengan 40 menit saja, juga nyaman.

Keretanya keren dengan interior modern dan ber AC ditambah pramugarinya cantik-cantik. Belum lagi kondisi stasiunnya, baik di Halim atau pun di Tegalluar duhhh indahnya, nyaman dan ber AC juga dengan pengawalan ketat petugas keamanan. Sehingga dengan tiket Rp 175 ribu melalui aplikasi Whoosh rasanya puas.

Namun, kepuasan naik Whoosh sirna. Alasannya, begitu keluar Stasiun Tegalluar di Desa Cibiruhilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung ternyata masih menyisakan sejumlah persoalan. Selain akses jalan, baik menuju Kota Bandung, Cileunyi dan Rancaekek Kabupaten Bandung sempit dan rusak, juga tak ada penerangan jalan umum (PJU).

Kerusakan jalan terlihat dari arah Stasiun Teggalluar ke Stasiun Cimekar (Cimencrang) meski ada perbaikan, jalan yang berlubang hanya "diampar" sirtu.

Yang lebih parah, jalan sekitar dengan panjang sekitar 500 meter di Babakan Sayang RW.05, Desa Cibiruhir, tepat di depan dan dibawah Stasiun KCIC Tegalluar amburadul yang menyisakan tanah. Bahkan, warga disana memasang 4 banner bertuliskan kritik atau curhatan warga.

Salah satu banner tertulis ,"hati-hati, mohon maaf perjalanan anda tergangggu sedang menunggu perbaikan jalan".

"Sangat disayangkan, Whoosh keretanya yang sangat keren dan Stasiun Tegalluar yang nyaman dan betah masih menyisakan persoalan. Bayangkan tadi malam begitu keluar dari Stasiun Teggaluar naik taksi mau ke Cinunuk, selain jalan rusak dan sempit, tak ada PJU," kata Junjunan Maulana Yusup kepada KejakimpolNews.com, Selasa (2/3/2024).

Junjunan yang tadi malam dari Stasiun Halim menuju Stasiun Tegalluar sangat berharap pihak KCIC atau pun pemerintah segera menangani persoalan yang tersisa disekitar Stasiun Whoosh Tegalluar.

"Ironis memang, Whoosh yang keren dengan Stasiun Tegalluar yang megah tak ditunjang insfrastruktur memadai disekitar Stasiun Tegalluar. Jadinya paradoks, Halim-Tegalluar jarak tempuh yang hanya 40 menit, eh dari Tegalluar ke Cileunyi, Rancaekek, Jatinangor dan Ujungberung 1 jam karena jalan sempit dan rusak serta macet," tutur Junjunan.**

Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Tanggul Cikapundung Kolot Jebol, Air Meluap Rendam 4 RW, TPU dan Ratusan Makam Rusak
Dadang-Ali Resmi Dilantik Sebagai Bupati/Wabup Bandung, Ini Pesan Presiden
Mangkrak, Pemborong Proyek Pengadaan Air Bersih di Desa Cinunuk Siap Menindaklanjuti?
Kendalikan Banjir Pemkot Bandung Siap Bikin Lagi 3 Kolam Retensi
Tenth Avenue Mal Bandung Resmi Dibuka Perkuat Ekonomi dan Pariwisata Kota Bandung