Pemudik Terjebak Macet Bundaran Cibiru-Cileunyi, Mereka pun Curhat, Underpass Cibiru dan JLC Sekadar Wacana

foto

Foto : Istimewa

Inilah gambaran underpass bunderan Cibiru yang dirancang sejak Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Meski kemacetan di jalur Bundaran Cibiru Kota Bandung-Cileunyi Kabupaten Bandung sudah jadi pemandangan biasa pada jam-jam sibuk, apalagi saat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, namun sejumlah pemudik yang terjebak macet curhat juga.

Mereka mempertanyakan sejauh mana progres pembangunan underpass Cibiru dan Jalan Lingkar Cileunyi (JLC) yang merupakan solusi atasi kemacetan di Bandung timur.

Namun hingga saat ini, progres, baik underpass Cibiru dan JLC sekadar wacana terlewat oleh pembangunan flyover di sejumlah titik di Kota Bandung. Sementara jalur Bundaran-Cibiru-Cileunyi yang orang-orang menyebutnya "jalur neraka",  kemacetannya kian hari kian parah.

Diketahui, selama dua periode sejak era Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil hingga Yana Mulyana, pembangunan underpass Cibiru tak tahu rimbanya, atau hanya sekadar wacana yang tak pernah terealisasi.

Bahkan, Ridwan Kamil pernah mengunggah rancangan gambar Underpass Cibiru pada 24 November 2015 melalui akun Facebook resminya. Terowongan underpass Cibiru kata Ridwan Kamil, untuk mengurai kemacetan Bandung timur. Namun hingga saat ini, itu sekadar wacana.

Begitu pula pembangunan JLC yang juga solusi urai macet Bundaran Cibiru-Cileunyi hingga saat ini sekadar wacana meski sudah didukung dan didorong DPRD Kabupaten Bandung serta telah direspon Bupati Bandung, Dadang Supriatna.

"Terkait kemacetan Bandung timur, ya saya curhat sekaligus menagih janji pembangunan Underpass Cibiru kapan. Termasuk pembangunan JLC hanya sekadar wacana dan molor," kata Junjunan Maulana Yusuf (32) warga Bekasi yang mau mudik ke Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung kepada KejakimpolNews.com, Ahad (14/4/2024).

Menurut Junjunan yang terjebak macet di jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi H-2 lebaran, meski saat arus mudik dan balik sudah biasa macet, sudah harus jadi perhatian pemerintah. Pasalnya, kata Junjunan, hari-hari biasa pun terutama pada jam-jam sibuk, jalur ini kerap macet.

Hal senada dilontarkan Yanyan Mulyana (45) warga Jakarta yang akan mudik ke Cibeusi, Jatinangor, Kabupaten Sumedang menemui orang tuanya. Yanyan mengaku terjebak macet di jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi H-1 lebaran.

"Terjebak kemacetan di jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi jadi ingat akan wacana pembangunan underpass Cibiru yang diluncurkan Ridwan Kamil saat jadi Wali Kota Bandung. Eh, ternyata molor dan sekadar wacana. Akhirnya saya curhat dan menagih janji soal pembangunan underpass Cibiru dan JLC," ungkap Yanyan.

Selain curhat dan menagih janji pembangunan underpass Cibiru, Yanyan pun yang merupakan dosen perguruan tinggi negeri di Jakarta ini curhat juga terkait wacana pembangunan JLC solusi urai kemacetan Bundaran Cibiru-Cileunyi.

"Saya tahu persis wacana JLC yang sebelumnya diawali dengan wacana pembangunan Kawasan Cileunyi Terpadu (KCT) solusi urai kemacetan Bundaran Cibiru-Cileunyi. Sayang, hingga saat ini, baik JLC atau pun KCT sekadar wacana,"ucap Yanyan.

Diungkapkan Yanyan, soal kemacetan di jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi ini harus jadi perhatian pemerintah pusat, Pemprov Jabar, Pemkot Bandung dan Pemkab Bandung.

Volume kendaraan yang melewati jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi kata Yanyan, kian hari kian bertambah dan padat dari berbagai arah. Dari barat arus kendaraan dari arah Jalan Soekarna Hata dan Jalan AH Nasution (Ujungberung) menuju Cileunyi lewat Bunderan Cibiru.

Sementara dari arah timur (Cileunyi) sambung Yanyan, arus kendaraan yang menuju Bandung (Bundaran Cibiru) kendaraan dari arah Jatinangor, Rancaekek, dari Tol Cisumdawu dan Tol Padaleunyi. Belum lagi pascadioperasikanya kereta cepat Whoosh dengan stasiun Teggalluar Cibiruhilir menambah padatnya volume kendaraan.

"Sekali lagi saya curhat sekaligus tanggih janji kapan wacana pembangunan underpass Cibiru dan JLC. Jadi paradoks ah, kereta Whoosh dari Stasiun Halim ke Tegalluar hanya ditempuh 40 menit, eh dari Jatinangor ke Stasiun Tegalluar makan waktu 1 jam karena macet," pungkas Yanyan.**

Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Bupati DS Targetkan 500 KM Jalan Rusak di Kab. Bandung Selesai Diperbaiki dalam 3 Tahun
Koswara Wariskan Ini Kepada Farhan Usai Tanggalkan Status Pejabat Wali Kota Bandung
Bupati Bandung Kecewa Jika Ada ASN Melanggar Tak Disanksi Inspektorat
Kompleks De'Marrakesh, Rancasari Miliki Rumah Pompa Kurangi Risiko Banjir
Jadikan Bandung Kota Wakaf Diinisiasi Pemkot dan Kantor Pertanahan Kota Bandung