Fakta, Wacana Kab. Bandung Timur Hanya 'Omon-Omon', GAAS: Ini Sudah Kuduga
CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Banyak pihak, terutama tokoh masyarakat di wilayah timur Kabupaten Bandung kini menyakini jika wacana calon daerah otonomi baru (CDOB) Kabupaten Bandung Timur (KBT) sekadar dongeng bersambung dan kerap jadi komoditas politik jelang Pilkada Bandung.
Pasalnya, jangankan diusulkan ke pemerintah pusat dan provinsi, wacana CDOB KBT pun jalan di tempat. Bahkan wacana CDOB KBT puluhan tahun yang telah digulirkan sejak era Bupati Bandung Obar Sobarna (2 periode), Dadang Naser (2 periode) dan kini dijabat Dadang Supriatna kian tak jelas dan jadi sorotan.
Mereka pun akhirnya melontarkan curhatan terkait wacana CDOB KBT yang hanya cerita bersambung dan kerap digoreng jelang pilkada serta jadi komoditas politik untuk meraih suara. Apalagi wacana DOB KBT ini tak masuk list Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung.
Salah seorang dari mereka yang melontarkan curhatan, masukan dan pandangannya adalah Edi Sutyo, Ketua DPD Gerakan Advokat dan Aktivis (GAAS) Jabar, sekaligus pemerhati sosial dan kebijakan serta pelayanan publik.
"Ya ini fakta jika wacana DOB KBT hanya 'omon-omon', beretorika dan cerita bersambung. Ya, sudah kuduga akan seperti ini, wacana CDOB KBT jadi komoditas politik yang akhirnya kesalip sejumlah CDOB lain di Jabar yang sudah diusulkan ke Kemendagri oleh provinsi," kata Edi kepada KejakimpolNews.com, Kamis (9/5/2024).
Edi warga yang warga Cileunyi ini menyatakan, jika CDOB KBT tak sekadar 'omon-omon', di pilkada Bandung November 2024 mendatang pilihlah calon Bupati Bandung yang konsen dan benar-benar serius akan memujudkan CDOB KBT. Termasuk kata Edi, minta keseriusan caleg terpilih di wilayah timur untuk memperjuangkan CDOB KBT.
"Ini tantangan, buatkan kontrak politik atau fakta integritas di hadapan para tokoh masyarakat dengan calon bupati dan caleg terpilih agar CDOB KBT bisa terwujud. Mereka 'kan dipilih masyarakat. Termasuk dengan aktivis dan pegiat yang mendorong wacana CDOB KBT harus dilibatkan," tutup Edi.
PMBT tetap konsen
Hal senada dilontarkan Ketua Paguyuban Masyarakat Bandung Timur (PMBT), Atep Somantri dan Sekretaris PMBT, Asep Juarsa. Keduanya bersama jajaran pengurus PMBT laiinnya hingga saat ini masih konsen memperjuangkan CDOB KBT.
"Jika ada yang melontarkan wacana CDOB KBT hanya 'omon-omon', 'poek' dan dongeng bersambung memang itulah adanya. PMBT sudah melakukan semua tahapan untuk mendukung CDOB KBT. Mandegnya dimana, apakah di legislatif atau di eksekutif," kata Atep.
Soal belum diparipurnakannya wacana CDOB KBT diungkapkan Asep Juarsa, tidak akan bisa sebab dokumen usulannya juga masih digarap eksekutif. Hingga saat ini kata Asep tak ada kejelasan, apakah tuntas atau belum.
"Seharusnya penyusunan dokumen usulan CDOB KBT digarap bersama antara eksekutif dan legislatif dan bentuk pansus agar progresna jelas," tandas Asep.
Dulu sambung Asep, DPRD sudah ngaluarkeun surat ke eksekutif terkait dorongan melakukan langkah-langkah usulan CDOB KBT. Termasuk Bupati Bandung pun sama sudah kirim surat balasannya ke DPRD mau menindak lanjuti usulan CDOB KBT.
"Sayang, hingga saat ini langkah konkrit tak jelas. Sebab, progres CDOB KBT tak masuk di RPJMD Kabupaten Bandung, langkah penyusunan dokumen dipertanyakan dan pansus pun tak dibentuk," terang Asep.
"Ayeuna mah kantun naros raga katineung para anggota DPRD Kabupaten Bandung, khususna nu aya di wilayah Bandung timur, naha aspirasi CDOB KBT teh bade diusulkeun atanapi moal," tutup Asep.
Sementara itu, Yana RZ, Kabag Hukum Setda Kabupaten Bandung ketika dikonfirmasi sejuhmana progres wacana CDOB KBT dan apakah sudah masuk di list RPJMD?.
"Terkait wacana CDOB KBT sudah difasilitasi di Kabag Tata Pemerintahan (Tapem). Jika tak salah masih dan sedang membuat kajian CDOB KBT. Coba konfirmasi Pak Supardian, Kabag Tapem," kata Yane melalui pesan singkat.
Diketahui, puluhan tahun CDOB KBT sudah diwacanakan dan didorong oleh para aktifis, pegiat dan tokoh masyarakat. Untuk mendorongnya, mereka pun membentuk wadah mulai dari Kerabat, Komite Bandung Timur (Kombat), Forum Bandung Timur (Forbatim), Komite Independent Pengawasan Pembangunan dan Percepatan Pemekaran Kabupaten Bandung Timur (KIP4KBT) hingga dan Paguyuban Masyarakat Bandung Timur (PMBT). Namun hingga saat ini wacana CDOB sekadar dongeng bersambung.
Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Soyan