Kang DS, "Jika di Desa Citaman Masih Ada Rutilahu Segera Laporkan ke Kades"

foto

Istimewa

Rembug Bedas ke-144 Bupati Bandung, Dadang Supriatna di Desa Citaman, Kec. Nagreg, Jumat (12/7/2024)

NAGREG, KejakimpolNews.com - Kalau di Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung masih ada rumah tidak rutilahu (rutilahu)
segera laporkan ke kades untuk diusulkan ke Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Dan Pertanahan (Disperkintan) agar mendapat bantuan.

Hal ini dikatakan Bupati Bandung Dadang saat kegiatan giat Rembug Bedas ke-144 di GOR Desa Citaman, Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Jumat (12/7/202).

Rembug Bedas itu merupakan momen penting orang nomor satu di Kabupaten Bandung hadir untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat.

Hal itu pula menunjukkan bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat, dalam upaya menyerap aspirasi dalam upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang semakin Bedas.

Bupati Dadang Supriatna mengatakan, pelaksanaan Rembug Bedas ini, intinya ingin mengetahui apakah 13 program prioritas itu yang sudah digulirkan itu berjalan atau tidak.

"Kita juga ingin mengetahui, apakah hasil musrenbang di tingkat RT, RW, desa, kecamatan, hingga kabupaten, yang sudah diusulkan itu apakah direalisasikan atau bagaimana. Selain itu untuk melihat kondisi di lapangan," tutur Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna saat bersilaturahmi dengan masyarakat di Desa Citaman tersebut.

Kang DS mengungkapkan bahwa selama kepemimpinannya sudah merealisasikan program bedah rumah atau perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) menjadi rumah layak huni.

Saat pertama kali kepemimpinannya, kata Kang DS, sebanyak 37.000 rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung, sehingga Pemkab Bandung memprogramkan perbaikan 7.000 rumah tidak layak huni menjadi layak huni pada setiap tahunnya.

Namun melihat catatan 37.000 rumah tidak layak huni itu, katanya, membutuhkan waktu selama lima tahun untuk menuntaskannya, dengan target perbaikan 7.000 rumah setiap tahunnya.

Sementara Kang DS menjabat Bupati Bandung pada periode pertama selama 3,5 tahun karena 27 November 2024 diselenggarakan kembali Pilkada Bandung, yang seharusnya habis masa jabatannya sampai tahun 2026.

Meski demikian, Kang DS bersyukur bahwa pihaknya sudah merealisasikan program rutilahu pada tahun 2021 sebanyak 7.437 unit, tahun 2022 sebanyak 7.397 unit, dan tahun 2023 sebanyak 7.506 unit atau melebihi dari target. Untuk itu, perbaikan 37.000 rutilahu bisa tuntas, jika kepemimpinannya dilanjutkan.

Bupati Bedas juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah berpartisipasi aktif dalam peningkatan pembangunan di Kabupaten Bandung. Sehingga selama 3,2 tahun kepemimpinannya sudah meraih 332 penghargaan.

"Penghargaan ini hasil jerih payah semuanya. Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi untuk meneruskan langkah-langkah ikhtiar guna meningkatkan pembangunan di Kabupaten Bandung," tuturnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa para kader PKK secara bertahap diberikan insentif, walaupun belum semuanya. Tetapi sebanyak 51.000 kader PKK diberikan BPJS Ketenagakerjaan.

"Termasuk petani, sekarang dilindungi. Sebanyak 87.000 petani di Kabupaten Bandung diberikan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Menurutnya, manfaat BPJS Ketenagakerjaan, disaat kecelakaan, biaya rumah sakit dicover oleh pemerintah. Disaat meninggal dunia, katanya, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp42 juta.

"Kalau sudah tiga tahun berturut-turut keanggotan BPJS-nya, selain mendapatkan Rp42 juta, juga plus Rp172 juta rupiah untuk ahli warisnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," jelasnya sambil menyebutkan ada 677 peserta BPJS yang sudah meninggal.

Bupati terus mensosialisasikan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Program ini adalah untuk mengurangi masyarakat terjerat bank emok karena dapat merusak karakter.

"Pemerintah sudah menyiapkan Rp70 miliar di BPR Kerta Raharja dan Bank BJB, jika masih kurang akan ditambah lagi untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.
Kang DS menyebutkan sudah ada 33.000 nasabah yang memanfaatkan program tersebut selama dua tahun berjalan. Masih-masing nasabah mendapatkan pinjaman Rp2 juta.

"Jika usahanya berkembang, pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini bisa ditambah sampai Rp 5 juta. Terus berkembang, pinjamannya bisa ditambah sampai Rp 500 juta," katanya. Ia berharap para pelaku usaha itu sukses dalam mengembangkan usahanya.

"Ada tiga prinsip jadi pengusaha sukses itu, pertama punya keberanian yang dibarengi dengan ilmunya, kedua jujur, ketiga tanggung jawab atau konsekuen," katanya.**

Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Bupati Bandung: Saya Perbaiki Jalannya, Tapi Tolong Pengusaha Wisata Bayar Pajaknya
165 Bus untuk Musim Mudik Lebaran 2025 Disiapkan Dishub Kota Bandung
Dari 2.313 Pemohon Sertifikat Tanah Program PTSL 2024 di Desa Cinunuk, Baru 1.200 Tuntas
Samsat Keliling Hadir Setiap Jumat Hadir di Kantor Kecamatan Gedebage
Lindungi Perempuan dan Anak, Pemkot Bandung Luncurkan "Senandung Perdana"