"Cau Asak" Berangkatkan Linmas dan Gober Kelurahan Caringin ke Tanah Suci
BANDUNG, KejakimpolNews.com - Kelurahan Caringin, yang terletak di Kecamatan Bandung Kulon, terus mengukir prestasi dalam memberdayakan masyarakatnya melalui berbagai inovasi di bidang sosial, ekonomi, dan spiritual.
Salah satu program unggulan dari Kelurahan Caringin adalah "Cau Asak" yang berarti akronim darai "Caringin Angkat Umroh Angkat Sadaya Karena Allah", yang bertujuan untuk memberangkatkan warga kelurahan ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umroh.
Lurah Caringin, Farhan Akbar menyampaikan, program ini bukan hanya tentang memberikan kesempatan bagi warga yang kurang mampu, tetapi juga menitikberatkan pada kesejahteraan spiritual.
Hingga saat ini, sudah tiga warga yang diberangkatkan, termasuk di antaranya anggota gober dan linmas. Setiap tahun, satu warga dipilih untuk diberangkatkan.
"Program Cau Asak ini lahir dari kesadaran bahwa setelah masyarakat mencapai kesejahteraan ekonomi, mereka biasanya ingin memenuhi kebutuhan spiritual, salah satunya dengan beribadah ke Tanah Suci," jelas Farhan, Jumat, 11 Oktober 2024.
“Namun, dengan waktu tunggu haji yang cukup lama, kami memilih umroh sebagai alternatif untuk membantu warga memenuhi impian spiritual mereka. Cau Asak dikhususkan bagi mereka yang sudah berusia matang atau tua, karena pada tahap ini mereka lebih mendambakan keberangkatan spiritual,” tambahnya.
Lurah Caringin juga menyampaikan program Cau Asak ini didukung oleh seluruh warga dan komunitas di Kelurahan Caringin, menciptakan ikatan kebersamaan yang kuat antara masyarakat dalam memberikan dukungan moral dan material untuk memberangkatkan satu orang setiap tahun.
Langkah ini diyakini mampu menghadirkan keseimbangan dalam kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual warga, menjadikan Caringin sebagai kelurahan yang lebih harmonis dan religius.
Selain fokus pada aspek spiritual, Kelurahan Caringin juga memiliki program pemberdayaan anak-anak melalui Musrenbar (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Barudak).
Menurutnya, Musrenbar adalah wadah bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan di kelurahan, sekaligus mengembangkan bakat dan potensi mereka di bidang seni budaya.
Program ini dilaksanakan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi bonus demografi 2045, dengan menitikberatkan pada pengembangan keterampilan kepemimpinan dan pengetahuan.
"Anak-anak adalah masa depan kita, dan kami ingin mereka tumbuh dengan pemahaman bahwa mereka juga memiliki peran dalam pembangunan masyarakat. Melalui Musrenbar, kami memberikan mereka ruang untuk berekspresi, sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan budaya mereka sendiri," kata Farhan.
Salah satu fokus utama dalam Musrenbar adalah pengembangan seni budaya lokal seperti pencak silat dan jaipong.
Program ini telah berlangsung selama tiga tahun dan telah memberikan dampak signifikan bagi anak-anak di Kelurahan Caringin.
Mereka tidak hanya belajar seni budaya, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam proses perencanaan pembangunan.
Dalam Musrenbar, anak-anak dibagi ke dalam beberapa bidang, seperti seni budaya, lingkungan, infrastruktur, dan lainnya, di mana mereka menyampaikan ide-ide yang kemudian akan dibahas dalam Musrenbar.
Menurut Farhan, program-program ini merupakan bentuk upaya berkelanjutan dalam menciptakan masyarakat yang tidak hanya sejahtera secara fisik, tetapi juga mental dan spiritual.
Dengan adanya Cau Asak dan Musrenbar, Caringin berupaya menjadi kelurahan yang memfasilitasi kebutuhan warganya di berbagai aspek kehidupan, dari spiritualitas hingga pengembangan talenta generasi muda.**
Author: Gaiskha
Editor: Maman Suparman