Bey Matangkan Pembangunan Bus Rapid Transit Bandung Raya di Area Terminal Leuwipanjang

  • Gaiskha
  • Senin, 21 Oktober 2024 | 19:50 WIB
foto

Foto : Humas Pemda Prov.Jabar

Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin memimpin rapat koordinasi dan evaluasi terkait rencana pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) di Area Terminal Leuwipanjang, Bandung, Senin (21/10/2024)

BANDUNG, KejakimpolNews.com - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memimpin rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi terkait rencana pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya di Area Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Senin (21/10/2024). Perwakilan pemda di Bandung Raya menghadiri rakor tersebut.

Rakor tersebut digelar untuk mematangkan proyek BRT Bandung Raya yang rencananya akan mulai dibangun pada awal 2025.

Bey menuturkan bahwa pembangunan BRT harus berjalan lancar sehingga perlu persiapan matang. Pihaknya pun mengundang pimpinan DPRD Jabar untuk mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat.

"Kami akan terus matangkan karena kami ingin betul-betul BRT ini berjalan lancar, dan kami butuh kritik dan masukan dari DPRD Jabar. Tadi dibahas dan betul-betul dihitung agar masyarakat memanfaatkan adanya BRT ini," ucap Bey ditemui usai rakor.

Pembangunan BRT Bandung Raya tahap pertama akan berlangsung pada awal 2025, tahap kedua pada 2026, dan tahap ketiga atau selesai pada 2027.

Angkutan transportasi BRT Bandung Raya akan mempunyai jalur khusus sepanjang 21 kilometer yang terbentang melewati wilayah Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Sumedang.

"BRT akan punya jalur khusus, nyaman, murah dan tepat waktu," ucap Bey.

Sementara itu, Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa menyambut baik hadirnya BRT Bandung Raya karena diproyeksikan akan mengurai kemacetan. Selain itu, ia mengingatkan pemerintah agar meminimalisir dampak adanya BRT terhadap penurunan pendapatan supir angkot, juru parkir, pedagang kaki lima dan lainnya.

"Kami menyambut baik program BRT ini tapi kan yang terdampak ada seperti PKL, supir angkot, juru parkir dan sebagainya. Ini harus benar-benar dihitung sehingga bisa diminimalisir kerugian terhadap masyarakat terdampak," tutur Buky.

Buky berharap, masyarakat Bandung Raya bisa beralih dari budaya naik kendaraan pribadi menjadi naik kendaraan umum. Karenanya, transportasi umum yang akan hadir harus nyaman, tidak sumpek, tidak macet, murah, dan tepat waktu.

"Saat ini dalam pikiran mereka naik angkutan umum itu macet, sumpek dan sebagainya, itu tidak boleh. Jadi harus tertanam di masyarakat bahwa naik angkutan umum itu nyaman, efisien dan tepat waktu," kata Buky.**

Author: Gaiskha
Editor: Maman Suparman

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Membasmi Premanisme, Wali Kota Bandung Tuntut Partisipasi Masyarakat
Pospam Cileunyi Dikunjungi Kapolresta dan Wabup Bandung, H-3 Lebaran, Lalin Masih Normal
4.000 Kendaraan Perpanjang Pajak di Samsat Rancaekek, Pemasukan PAD Rp6 Miliar
Wali Kota Farhan Segera Isi Jabatan Kosong di Pemkot Bandung
Para Pahlawan Kebersihan Kota Bandung, Rela Tinggalkan Keluarga Demi Hari Raya yang Bersih dan Asri