Debat "Alus Pisan" Vs "Bedas Lanjutkan", Ini Kata Prof. Dr. Deni Kamaludin Yusup, M.Ag., CIFA
BANDUNG, KejakimpolNews.com - Debat Publik yang digelar KPU Kabupaten Bandung di Hotel Sutan Raja, Soreang, Rabu (30/10/2024) tadi malam telah berlangsung aman sukses dan lancar, terlebih masyarakat Kabupaten Bandung, khususnya banyak disuguhkan acara yang dikemas dengan sangat apik dan menarik.
Sebagai penyelenggara pemilu, KPU Kabupaten Bandung sangat layak diberikan apreasiasi karena telah berhasil menyelenggarakan acara debat publik ini dengan sukses, aman, tertib, dan lancar.
Demikian dilontarkan Prof. Dr. Deni Kamaludin Yusup, M.Ag., CIFA, pengamat politik dan kebijakan publik/guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung ketika dimintai pandangannya pascadigelarnya debat antara "Alus Pisan" kontra "Bedas Lanjutkan", Kamis (31/10/2024).
Menurut Deni, paslon nomor urut 1 Sahrul Gunawan-Gun Gun dari koalisi "Alus Pisan" memiliki visi "Menawan" (Maju, Edukatif, Nyaman, Agamis, Wibawa, Adil, dan Nyata. Paslon ini menawarkan janji akan lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam paparan visi misinya, cabup Sahrul Gunawan menegaskan, "Kita akan meningkatkan pelayanan untuk lebih mengabdi kepada kepentingan masyarakat. Bukan mementingkan pribadi, keluarga dan golongannya".
Kemudian dipertegas oleh cawabupnya, Gun Gun Gunawan. Ia menjelaskan Kabupaten Bandung harus Menawan dari segala hal, terutama di bidang agama, pendidikan, lingkungan, seni, dan budaya.
Sementara paslon Dadang Supriatna-Ali Syakieb nomor urut 2 dari koalisi "Bedas Lanjutkan" kata Deni, lebih mengusung visi keberlanjutan. Cabup Dadang Supriatna menyebutkan akan melanjutkan program Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera) berkelanjutan, meningkatkan berakhlak dan agamis, meningkatkan pembangunan ekonomi, ketahanan pangan, meningkatkan partisipatif masyarakat dan transparansi, menjaga stabilitas dan ketertiban umum.
Diungkapkan Deni, tadi malam lebih Dadang menyebutkan akan meningkatkan insentif bagi guru ngaji, BPJS dan ketenagakerjaan RT RW, PKK, Karang Taruna, dan pihak lainnya. Termasuk meningkatkan Rp 100 miliar pinjaman modal bergulir tanpa bunga tanpa angunan bagi masyarakat kurang mampu dan melanjutkan program bea siswa ti bupati (Besti) untuk pelajar dan mahasiswa.
Dadang Supriatna didampingi Ali Syakieb sambung Deni mengawali paparannya dengan menjelaskan bahwa Kabupaten Bandung memiliki luas wilayah 174.00p hektar, dengan jumlah penduduk 3,7 juta jiwa.
"Tadi malam Dadang menyebut, dengan APBD Rp4,6 triliun pada saat ia dilantik dan kini mencapai Rp7,5 triliun pada 2024, dengan PAD Rp969 miliar pada saat dilantik menjadi Rp 1,5 triliun pada 2024. Dia menyuguhkan visi Kabupaten Bandung yang lebih baik, edukatif, dinamis, agamis, sejahtera, maju, dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas," kata Deni.
Program Prioritas
Untuk mencapai visi tersebut, Dadang-Ali juga menetapkan sejumlah misi yang dirumuskan ke dalam lima program prioritas. Pertama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia berakhlak, berkarakter, sesuai dengan nilai-nilai agamis dengan didukung keberpihakan penguatan kesetaraan gender, melalui pemberdayaan perempuan dan mendorong perlindungan bagi anak.
Kedua, meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan, serta mendorong ketahanan pangan melalui produksi pangan lokal yang berkelanjutan.
Ketiga, mengoptimalkan tata kelola pemerintahan yang baik guna mewujudkan pelayanan publik yang partisipatif, transparan dan akuntabel.
Keempat, meningkatkan kualitas infrastruktur yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan, dan Kelima, menjaga stabilitas ketentraman dan ketertiban umum untuk memastikan tumbuh kembangnya iklim investasi,
"Berdasarkan hasil pengamatan proses berjalannya debat publik tadi malam dapat dikatakan paslon nomor urut 2 Dadang Supriatna-Ali Syakieb tampaknya lebih punya gereget dan lebih menguasai arena debat publik putaran 1 pilkada Kabupaten Bandung," terang Deni.
Diungkapkan Deni, hal ini didasarkan pada tiga hal: Pertama, paparan visi misi dan program paslo Dadang-Ali lebih mengusung visi keberlanjutan dan lebih menawarkan program yang realistis dan terukur berkaca dari pengalaman Kang DS selaku Bupati Kabupaten Bandung Incumbent.
Kedua, arah kebijakan, sasaran dan program strategis yang ditawarkan oleh paslon Dadang-Ali lebih banyak difokuskan menjaga keberlanjutan.
Hal ini tentu relevan dan sejalan untuk mendukung sekaligus memberikan jaminan bersinergi dengan arah kebijakan dan program strategis nasional yang kini menjadi fokus Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat di bawah kememimpinan Prabowo-Gibran selaku Presiden dan Wakil Presiden.
Ketiga, lima prioritas program utama yang ditawarkan oleh paslon Dadang-Ali dipandang lebih realistis dan menyentuh kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Bandung, dengan mempertimbangkan semua peluang dan tantangannya untuk menata diri menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia.
"Terlepas dari semua itu, proses debat publik tadi malam telah menyuguhkan sebuah “mimbar demokrasi” yang sejuk, sehat, dan menyegarkan bagi khalayak. Tentu saja ini juga akan sangat mempengaruhi pertimbangan calon pemilih pada hari H pilkada serentak pada waktunya," ucapnya.
"Tak lupa berterima kasih dan sangat apresiasi kepada KPU dan Bawaslu Kabupaten Bandung serta semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi sehingga acara debat publik putaran pertama tersebut dapat berjalan dengan sukses, aman, tertib, dan lancar. Semoga ada kejutan-kejutan baru dari masing-masing paslon di debat publik kedua nanti," tutup Deni.**
Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan