Vandalisme, Kios dan Terminal di Kolong Jembatan Tol Cisumdawu Cileunyi Kembali Disorot Legislator

Yayan Sofyan
vandalisme, terminal dan kios liar di kolong jembatan Tol Cisumdawu Cileunyi semakin parah.
CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Terkait keberadaan kawasan Simpang Susun Cileunyi, tetutama di kolong jembatan Tol Cisumdawu yang kian sareukseuk karena dijadikan terminal dan pedagang liar, termasuk muncul aksi vandalime, anggota DPRD Kabupaten Bandung kembali angkat bicara.
Pasalnya, hingga Ahad (19/1/2025) kesemrautan kawasan Simpang Susun Cileunyi, tepatnya di kolong jembatan Tol Cisumdawu kondisinya kian kumuh, sementara dari pihak dinas terkait belum ada tanda-tanda melakukan langkah.
"Kita sangat berharap pihak pengelola Tol Cisumdawu untuk segera mengambil langkah melakukan penataan dan penertiban di Simpang Susun Cileunyi, terutama di kolong jembatan Tol Cisumdawu," kata Riki Ganesa, anggota DPRD Kabupaten Bandung kepada KejakimpolNews.com, Ahad (19/1/2025).
Menurut anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bandung dari dapil 3 ini, jika terjadi kesemrawutan akibat hunian atau lapak ilegal pada Ruang Milik Jalan (Rumija) sudah semestinya pengelola tol dan penyelenggara jalan tol bertanggung jawab melakukan langkah penertiban.
"Pasal 41 Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 tentang jalan menjelaskan apabila terjadi gangguan dan hambatan terhadap fungsi ruang milik jalan, penyelenggara jalan wajib segera mengambil tindakan untuk kepentingan pengguna jalan,"tandas Riki asal Cinunuk, Cileunyi ini.
Diungkapkan legislator yang terpilih untuk kedua kalinya duduk di kursi DPRD Kabupaten Bandung ini, kolong tol merupakan bagian Rumija yang menjadi bagian dari keseluruhan jalan tol. Ini, kata Riki, menjadi tanggung jawab pengelola jalan tol.
"Pengelola jalan tol adalah badan usaha jalan tol yang berada dalam pengawasan penyelenggara jalan yaitu Kementerian PUPR. Sekali lagi, kita berharap segera pihak pengelola mengambil langkah melihat kondis Simpang Susun Cileunyi, terutama di kolong jembatan tol," pungkas Riki.
Sebelumnya, Agustinus, Manager Operasional PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), pihak yang membangun Tol Cisumdawu, termasuk pembangunan jembatan Simpang Susun Cileunyi mengatakan, terkait persoalan kekumuhan di Simpang Susun Cileunyi, pihaknya akan segera turun tangan.
"Soal kekumuhan kawasan Simpang Susun Cileunyi tersebut akan dikoordinasikan dulu dengan Jasa Marga. Pasalnya kawasan Simpang Susun Cileunyi (jembatan tol) ada dibawah wilayah operasional Jasa Marga, bukan PT CKJT," ujar Agustinus.
Seperti diberitakan, keberadaan kawasan Simpang Susun Cileunyi, tepatnya di kolong jembatan Tol Cisumdawu, Desa Cileunyiwetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung saat ini memang mengenaskan.
Selain jadi terminal bagi angkot, angkum lainnnya dan kini muncul aksi vandalisme, pedagang-pedagang liar pun marak, baik di kolong jembatan atau pun di pinggir-pinggir jalan kawasan Simpang Susun Cileunyi tersebut.
Dampaknya, kawasan pun jadi kumuh dan kerap jadi sumber kemacetan karena kawasan Simpang Susun Cileunyi ini dilalui dari kendaraan dari sejumlah arah dengan volumenya tinggi.
"Makin parah kawasan Simpang Susun Cileunyi. Lihat di kolong jembatan Tol Cisumdawu, di sejumlah titik jadi terminal. Termasuk kios-kios liarnya dan aksi vandalisme membat kawasan Simpang Susun Cileunyi kian kumuh," tutur Rosliana (45) warga Cileunyi kepada KejakimpolNews.com, Senin (13/1/2025).
Menurut Rosliana yang juga dosen salah satu perguruan tinggi di Jatinangor ini, selain terminal liar muncul di bawah jembatan Tol Cisumdawu, juga di depan sekitar Pasar Sehat Cileunyi, di depan bekas Terminal Cileunyi dan di Jalan Bandung-Garut menuju arah Rancaekek.**
Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan