Kades Terpilih di Pilkades Serentak dan PAW di 52 Desa Kab. Bandung Dilantik 27 Oktober
CILEUNYI. KejakimpolNews.com - Kepala desa (kades) terpilih di ajang pilkades serentak di 49 desa dan pilkades pergantian antarwaktu (PAW) di 3 desa di Kabupaten Bandung diwacanakan segera dilantik 27 Oktober mendatang. Sejumlah anggota panitia pemilihan kepala desa (P2KD) di wilayah timur Kabupaten Bandung membenarkan hal tersebut.
"Memang kabarnya segera dilantik 27 Oktober mendatang. Namun kepastiannya kita masih menunggu surat resmi dari pak bupati dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bandung," kata sejumlah anggota P2KD di wilayah timur Kabupaten Bandung, Sabtu (23-10-2021).
Sementara itu pengamat politik Djamu Kertabudi mengatakan, pilkades serentak dan PAW di 52 desa di Kabupaten Bandung dinilai aman, lancar sukses tanpa ekses.
"Pilkades sukses tanpa ekses merupakan sebuah slogan yang dicanangkan Bupati Bandung, Dadang Supriatna jauh-jauh hari. Faktanya, penyelenggaraan pilkades serentak dan PAW 20 Oktober 2021 lalu berjalan aman, lancar dan sukses tanpa ekses,"kata Djamu.
Menurut dosen Unversitas Nurtanio Bandung ini, pilkades aman, lancar sukses tanpa ekses ini juga harapan seluruh warga Kabupaten Bandung, apalagi jadwalnya bebera kali diundur karena pandemi Covid-19.
Menurut Djamu, tahapan krusial pemungutan suara pilkades telah digelar. Tiga desa di antaranya melalui musyawarah desa sebagai PAW. Tinggal pelantikan tanggal 27 Oktober 2021 mendatang.
Diungkapkan pula Djamu, dinamika politik di pilkades selalu terjadi, terlebih dengan ratusan ribu warga masyarakat dari 52 Desa berbondong-bondong dalam waktu yang bersamaan menuju ketempat pemungutan suara (TPS) melalui protokol kesehatan ekstra.
"Sudah barang tentu memiliki resistensi dan risiko tinggi. Namun, atas kolaborasi unsur pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat. Faktanya secara keseluruhan pilkades serentak dan PAW berjalan sebagaimana mestinya. Ini sebuah prestasi dan patut diapresiasi dari kinerja "tim work"," ucapnya.
Disamping itu, kata Djamu, hal ini sebuah angin segar sebagai wujud pengembangan kehidupan demokrasi masyarakat Kabupaten Bandung yang telah teruji dalam menjalankan agenda politik.
"Selama tiga tahun berturut-turut, yaitu pemilu 2019, pilkada 2020, dan Pilkades 2021. Ini bukan sebuah akhir, bahkan sebuah awal dari periodenisasi pemerintahan selanjutnya yang menyisakan tanggung jawab besar, yakni, sejauh mana ekspektasi masyarakat mampu dipenuhi oleh pemangku jabatan publik melalui integritas dan kinerjanya," pungkas Djamu.**
Editor: Yayan Sofyan