Dr. Yan Elpi, "Jika Ada Anggapan Covid-19 Itu Bohong dan Rakayasa, Saya Sedih"
CILEUNYI. KejakimpolNews.com - Jika masih ada pihak yang menilai kasus Covid-19 itu bohong dan sengaja direkayasa, apalagi saat ini jelang bulan Ramadhan kasus Covid-19 melonjak, ada yang mengaku sedih terkait penilaian tersebut.
Salah satunya, dr. Hajah Yan Elpi, Kepala Puskesmas Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Ia terus terang mengaku sedih jika masih ada yang menilai Covid-19 itu seperti itu.
"Jujur, saya sedih jika masih ada yang menilai Covid-19 bohong dan rekayasa," kata Yan Elpi ketika dikonfirmasi KejakimpolNews.com terkait masalah tersebut, Senin (14/2/2022).
Menurut Yan Elpi, kasus covid-19 itu ada. Sudah 3 tahun dan sudah banyak korban. "Bukankah ini fakta?" ucapnya. Ketika ditanya selain masih ada yang tak percaya dan kerap nyinyir, bahkan terang terangan enggan divaksin.
Menurut Yan Elpi, itu suatu pilihan. "Tapi tentunya harus mengikuti aturan pemerintah. Untuk menangani Covid-19 yang banyak meminta korban jiwa ini, sudah banyak biaya dikeluarkan pemerintah, baik untuk alat pelindung diri (APD), pemeriksaan dan vaksin," ungkap Yan Elpi yang wilayah kerjanya meliputi Desa Cinunuk dan Desa Cimekar.
Dikatakan, pihaknya dari Puskesmas Cinunuk tak henti-henti untuk tetap mengimbau agar ikuti aturan pemerintah tak abai protokol kesehatan (prokes) dengan 5M. Termasuk mempercepat vaksinasi sebagai upaya pencegahan.
Ketika ditanya jika sudah divaksin tak ada jaminan seseorang lolos dari serangan Covid-19. Menurut Yan Elpi itu benar tak ada jaminan. Tapi katanya, vaksinasi untuk mengenal virus di tubuh agar membentuk antibodi dan sel serta mempermudah mengenal virus.
"Jadi jika terinfeksi, ada kekebalan dan sel memori bisa mengenal untuk melawannya. Ibarat memakai helm saat mengendarai motor menjamin tidak terjadi kecelakaan lalu lintas? Ya, minimal jika terjadi kecelakaan, helm bisa melindungi benturan kepala sehingga tak terjadi luka parah atau geger otak," ungkap Yan Elpi.
Prokes 5M kata Yan Elpi, untuk melindungi diri, keluarga dan orang lain, apalagi untuk Desa Cinunuk serta Desa Cimekar, covid terus melonjak. Hingga saat ini kata Yan Elpi, di kedua desa tersebut sebanyak 92 orang terpapar Covid dan menjalani isolasi mandiri. Ke-92 dua orang yang terpapar covid-19 tersebut, 63 warga Desa Cinunuk dan 29 orang warga Desa Cimekar.**
Editor : Yayan Sofyan