Demo di DPRD Kuningan Ricuh, Kapolres Terkena Lemparan Botol dan Seorang Mahasiswa Terluka
KUNINGAN, KejakimpolNews.com - Ratusan mahasiswa dari Universitas Kuningan (Uniku), Universitas Muhammadiyah dan Unisma (Universitas Islam Al'Ihya) Kuningan berunjuk unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jl. RE Martadinata Ancaran Kuningan.
Seperti di kota-kota lainnya, unjuk rasa inipun yakni menolak keras Revisi Undang-Undagh Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada), dan juga meminta agar DPRI mematuhi keputusan Mahkamah Konsitusi.
Unjuk rasa yang berlangsung Sabtu siang 24 Agustus 2024 berlangsung ricuh. Massa mahasiswa berupaya masuk ke halaman gedung DPRD, namun mereka dihalangi barikade puluha anggota polisi dipimpin Kapolres AKBP Willy Andrian dan Dandim Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan.
Ratusan mahasiswa ini tetap memaksa dan mencoba merangsek ke depan pagar pintu besi. Di depan gerbang inilah terjadilah saling dorong antara petugas dengan mahasiswa.
Bahkan suasana semakin memanas diwarnai aksi pelemparan dengan botol minuman air mineral. Beberapa petugas terkena lemparan termasuk Kapolres AKBP Willy Andrian terkena dua kali lemparan botol mineral.
Akibat rusuh tersebut seorang mahasiswa terluka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat menggunakan sepeda motor
Aksi unjuk rasa itu selain mahasiswa dari tiga unuversitas yakni, Uniku, Unisa, UM, juga tak ketinggalan ormas yang dipimpin oleh Kiyai Endin dan ormas OBOR Iwan Mabruri.
Beberapa perwakilan mahasiswa berorasi secara bergiliran dengan tuntutan menolak RUU Pilkada dan meminta Kepada DPRD Kuningan untuk mengawal penolakan Revisi UU Pilkada demi tegaknya demokrasi. Dan juga mengawal keputusan MK sebab sudah final dan mengikat.**
Author: Whyr
EditorL Maman Suparman