Pupuk Kujang Amankan Distribusi dan Pasokan, Dukung Swasembada Pangan

  • Taryani
  • Jumat, 25 Oktober 2024 | 16:40 WIB
foto

Taryani

VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Arief Rahman dan Fitra Yedi AE Wilayah Indramayu meninjau stok urea di Gudang Lini 3 Indramayu, Jumat (25/10).

INDRAMAYU, KejakimpolNews.com – Pupuk Kujang Cikampek konsisten mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Implementasinya dengan terus menjaga keandalan pabrik demi mengoptimalkan kelangsungan produksi.

“Kita terus optimalkan produksi untuk menyediakan pupuk terbaik bagi petani Indonesia,” ujar Muhammad Arief Rahman, VP Komunikasi Perusahaan, Pupuk Kujang kepada sejumlah wartawan di Indramayu, Jumat, 25 Oktober 2024.

Arief menuturkan, berdasarkan arahan Pupuk Indonesia (Persero), sebagai BUMN di klaster pangan, perusahaan turut mendukung berbagai upaya pemerintah dalam upaya mewujudkan swasembada pangan.

“Kita terus pastikan produksi, dan distribusi pupuk dapat berjalan optimal di berbagai wilayah termasuk di Indramayu,” tegas Arief.

Tahun 2024 ini, berdasarkan SK yang telah diteken Bupati Indramayu, alokasi pupuk bersubsidi untuk Indramayu mencapai 122.078 ton, terdiri dari urea 74.518 ton, NPK 46.304 ton, dan organik 1.256 ton.

Namun diakui yang baru ditebus mencapai 85.304 ton, terdiri dari Urea 51.427 ton, dan NPK 33.862 ton serta organik 15 ton.

Hal ini sekaligus menjadi dukungan Pupuk Indonesia terhadap penambahan alokasi pupuk bersubsidi nasional oleh Pemerintah dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton sesuai dengan Kepmentan 249 Tahun 2024 tentang Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun 2024.

Pupuk tersebut merupakan jatah 161.184 orang petani Indramayu yang tercatat berhak menerima pupuk bersubsidi di tahun 2024.

“Itu jatah untuk satu tahun, petani Indramayu tidak perlu khawatir, pupuk tersedia dan bisa ditebus,” ungkap Yedi AE Wilayah Indramayu.

Penyaluran pupuk bersubsidi hingga bulan Oktober 2024 mencapai 69,9 persen.
Baru menebus pupuk bersubsidi hingga bulan oktober mencapai 132.966 orang petani.

Di akhir musim tanam kemarau dan menghadapi musim tanam penghujan 2024, stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Indramayu tercatat aman.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga Jumat, 25 Oktober 2024, stok pupuk subsidi di Indramayu mencapai 17.375 ton. Terdiri dari Urea 11.672 ton, NPK 5.492 ton serta organik 211 ton.

“Stok tersebut sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur pemerintah dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam 2 minggu kedepan,” ujar Yedi.

Seluruh pupuk subsidi tersebut merupakan hak petani yang telah memenuhi persyaratan serta diatur dalam Permentan 01 Tahun 2024 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2024 Tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.

Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani, serta terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).

Pupuk bersubsidi ini diperuntukan bagi petani yang melakukan usaha tani 9 jenis komoditas yaitu: subsektor tanaman pangan yaitu padi, jagung, dan kedelai, serta subsektor tanaman hortikultura meliputi cabai, bawang merah, dan bawang putih, dan subsektor perkebunan tebu rakyat, kakao, dan kopi.

“Dari jenis-jenis usaha tani tersebut, ditetapkan bahwa kriteria luas lahan yang diusahakan maksimal 2 hektar, sesuai dengan ketentuan. Pada aturan baru ini, e-RDKK dapat dievaluasi empat bulan sekali pada tahun berjalan. Dengan kata lain, petani yang belum mendapatkan alokasi bisa diinput pada proses pendaftaran e-RDKK pada saat evaluasi di tahun berjalan.” ujar Drikarsa, Officer Pendukung Penjualan wilayah 1 Pupuk Indonesia.

Dengan adanya penambahan alokasi, Pupuk Indonesia memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, karena selain dapat mengunakan Kartu Tani juga cukup dengan KTP melalui aplikasi i-Pubers. Petani dapat langsung mengecek kembali tambahan alokasi di Kios Pupuk Lengkap (KPL) yang ditunjuk untuk melayaninya.

Penebusannya pun sudah dipermudah. Petani yang terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi cukup membawa KTP pada saat penebusan.

Sebagai bentuk optimalisasi digitalisasi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS). Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.**

“Datanya realtime, jadi kami dapat memantau stok pupuk subsidi mulai dari lini produksi hingga ke tingkat distributor dan kios,” tegas Drikarsa.**

Author: Taryani
Editor: Maman Suparman

Bagikan melalui
Berita Lainnya
PPK Ormawa UBC Uniku Resmikan KUR di Balai Desa Sindangbarang Kuningan
Berakhir Hari Ini, Festival Roeang Kita Hadirkan UMKM dan Rangkaian Acara Seru
2,3 juta Masyarakat Jabar dalam Antrean Kepesertaan PBI-JKN Akan Diverifikasi
Bangkitkan Popularitas Tahu Cibuntu, Kelurahan Siap Bantu dengan Inovasi Kekinian
Amanda Soemedi Resmikan Gedung Dekranasda Digital Kabupaten Kuningan