Kuningan Biennale 2024 Melibatkan Para Pedagang, Seniman, dan Aktivis Seni
KUNINGAN, KejakimpolNews.com - Pembukaan Kuningan Biennale 2024 dikemas cukup unik dengan menghadirkan Mang Rohanda (47) tukang kerupuk untuk membuka resmi acara sambil memikul dagangannya keliling di Ruang Utama Gedung Kesenian Kuningan Raksawacana Jl. Veteran, Kuningan, Jawa Barat, Jumat 29 November 2024 petang.
"Kuningan Biennale 2024 dibuka dengan tagline 'Catu', memang tidak mengundang petinggi atau kaum birokrat yang saat ini tengah sibuk berebut kekuasaan," kata pengarah acara Ence Bagus.
Biennale 2024 yang digagas Agung M Abul dikuratori Royadi dengan Artistic Director Riyan Ginanhar ini melibatkan seniman, baik senirupa, teater, fotograper dan aktivis seni lainnya dari luar Kuningan.
Mang Rohanda (47) warga Desa Manislor Kecamatan Jalaksana ini, sengaja diundang oleh panitia untuk mewarnai pembukaan Biennale 2024.
Diketahui, Rohanda menekuni usahanya sebagai tukang kerupuk keliling sejak 14 tahun lalu. Ia berkeliling jalan kaki dari pintu kepintu dan dari desa ke desa untuk menghidupi istri dan anak tunggalnya yang baru duduk dibangku SMP.
"Alhamdulillah... pukul rata setiap harinya dapat Rp300 ribu kotor," tuturnya disela acara pembukaan.
Terpisah,Agung M Abul aktivis seni selaku Ketua Yayasan Tulisan dan Gambar (Tudgam) saat pembukaan mengatakan, Kuningan Biennale merupakan perhelatan akbar seni rupa dua tahunan yang pertama kali digagas tudgam pada 2021 dan akan menjadi seri niaga yang cukup panjang hingga 2028 mendatang.
Tahun 2024 ini, Kuningan Biennale mengusung tema "catu" sebuah istilah pertanian lokal yang mengacu pada sektor perniagaan yang dahulu dipraktikkan oleh sebagian masyarakat Kuningan.
Kuningan Biennale kali ini akan berlangsung selama sebulan dari tanggal 29 November - 30 Desember 2024 dengan mengundang seniman dan kelompok seni yang berkarya dan berniaga seperti rumah makan, coffee shop, jasa, dan lain sebagainya.
"Giat Biennale 2024 selain menghadirkan sejumlah pedagang juga melibatkan beberapa seniman Kuningan maupun aktivis seni dari luar Kuningan," ungkapnya.
Sementara itu, Program Biennale 2024 ini didukung oleh Dana Indonesiana, RUX, dan Disdikbud Kabupaten Kuningan.
Adapun agenda kegiatannya berupa, Musik Kisum (30/11), Performance Series Pasar Kepuh dan pertokoan Siliwangi (01/12),
Symposium (07/12), Workshop Sekolah Linimasa Kuningan Jl.Jend Sudirman 121 (11/12), Ngabienale Ekraf Jl.Siliwangi Kuningan (21/12) dan selama tiga hari (27-29 Desember 2024) digelar Pasar serba di Ruang Utama Gedung Kesenian.**
Author: Whyr
Editor: Maman Suparman