Penodongan di Angkot yang Tewaskan 2 Penumpang di Tanjungsari, Polisi Tunggu Diagnosis Pelaku
SUMEDANG, KejakimpolNews.com - Satreskrim Polres Sumedang dan Unit Reskrim Polsek Tanjungsari saat ini ternyata masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa penyerangan/penodongan dalam angkot di Tanjungsari, Kamis (22/9/2022) lalu.
Polisi hingga kini masih menunggu hasil diagnosis kejiwaan Rini (40), pelaku penyerangan/penodongan terhadap 3 korban, penumpang angkot yang meloncat ketakutan. Dua di antara 3 penumpang yang berloncatan tersebut meninggal setelah dirawat di RSUD Sumedang.
Kapolres Sumedang AKBP Indra Setuawan didampingi Kasi Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, jajaran Satreskrim Polres Sumedang dan Unit Reskrim Polsek Tanjungsari masih menunggu hasil diagnosis kejiwaan pelaku yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
“Saat ini kita belum mendapatkan surat resmi hasil diagnosis kejiwaan terhadap pelaku. Hanya, berdasarkan informasi sementara, katanya pelaku mengalami gangguan jiwa,” kata Indra, saat ditanya wartawan, Kamis (6/10/2022).
Pihaknya kata Indra, terus berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Sumedang untuk penanganan selanjutnya. “Akan perintahkan langsung Kasatreskrim untuk meminta surat hasil diagnosis pelaku penyerangan/penodongan dalam angkot tersebut,” terang Indra.
Diungkapkan Indra, jika memang berdasarkan surat resmi hasil diagnosis menyatakan pelaku benar ODGJ, penyelidikan akan terus berlanjut dengan berkoordinasi dengan pihak jaksa penuntut umum (JPU) dan Pengadilan Negeri (PN).
“Jika terbukti ODGJ, tentunya penyelidikan akan berhenti. Namun itu perlu koordinasi terlebih dahulu dengan JPU dan Pengadilan,” tutup Indra. Diberitakan peristiwa penyerangan/penodongan dalam angkot 05 Cicalengka-Tanjungsari yang diduga oleh wanita ODGJ tersebut terjadi Kecamatan Tanjungsari Sumedang tepatnya di depan SMAN Tanjungsari Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari Sumedang, Kamis (22/10/2022) lalu.
Akibatnya, sebanyak 3 penumpang ibu-ibu, 1 di antaranya tengah menggendong anak berusia 2 tahun mengalami luka-luka karena nekat loncat untuk menyelamatkan diri saat angkot melaju.
Dari 3 ibu-ibu yang mengalami luka berat 2 di antaranya meninggal saat dalam perawatan di RSUD Sumedang. Kedua korban yang meninggal tersebut 1 di antaranya tengah hamil 7 bulan. Kedua korban yang meninggal tersebut Rika Mulyani (40) tengah hamil warga Dusun Cirenganis RT 05 RW 01, Desa Haurngomong Kecamatan, Pamulihan Kabupaten Sumeda.
Rika meninggal di RSUD Sumedang, Kamis (22/9/2022) malam. Korban kedua yang meninggal Lisnawati (36) warga Dusun Cirengganis RT 1 RW 2 Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.
Lisnawati meninggal di RSUD Sumedang, Senin (26/9/2022). Sementara pelakunya yang diketahui bernama Rini asal Banten dan konon katanya tinggal di Cileunyi, diduga ODGJ dan sempat diperiksa di klinik kejiwaan Sumedang dirujuk RSJ Cisarua, Lembang.**
Editor : Yayan Sofyan