Rame-Rame Isap Tembakau Sintetis 38 Pelajar SMAN 1 Lembang Digiring ke Polres Cimahi

Ilustrasi
Pelajar terlibat penyalahgunaan narkotika.
LEMBANG, KejakimpolNews.com - Sebanyak 38 pelajar SMAN 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), diduga terlibat dalam peredaran gelap dan mengisap narkotika tembakau sintetis atau sinte. Mereka terdiri dari kelas XI dan XII, diamankan jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Cimahi di berbagai tempat sejak Senin (13/3/2023) lalu.
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono ketika dikonfirmasi membenarkan pengamanan ke-38 pelajar SMAN 1 Lembang tersebut karena diduga mengisap dan mengejarkan tembakaua sintetis. "Kasusnya kini ditangani Sat Narkoba Polres Cimahi," kata Aldi kepada KejakimpolNews.com, Sabtu (18/3/2023).
Sementara Kasatnarkoba Polres Cimahi, AKP Kusmawan mengatakan, penangkapan puluhan pelajar SMA tersebut menyusul laporan masyarakat adanya peredaran narkotika jenis tembakau sintetis di lingkungan sekolah di Kecamatan Lembang.
"Berawal nformasi itu, kami selidiki dan kami lakukan profiling siapa saja oknum pelajar itu hingga akhirnya kami dapatkan pelajar di SMAN 1 Lembang," kata Kusmawan.
Dari keterangan oknum pelajar yang ditangkap tersebut, polisi melakukan pengembangan penyelidikan lebih lanjut. Hasilnya, ditemukan pelajar lain yang terlibat dalam peredaran dan konsumsi tembakau sintetis.
"Akhirnya didapat 38 pelajar yang notabene melakukan penyalahgunaan narkotika tersebut dan kita amankan selanjutnya kami panggil masing-masing orangtuanya, termasuk pihak sekolahnya," terang Kusmawan.
Menurut Kusmawan, ke-38 pelajar SMAN 1 Lembang ini terbukti mengonsumsi tembakau sintetis dari hasil tes urine dan hasil pemeriksaan terhadap merekat. Mereka mengaku mendapat barang haram itu dari media sosial yang menjajakan tembakau sintetis.
"Mereka pelajar aktif dari salah satu sekolah, jadi kita luruskan yang dikonsumsi oleh mereka itu jenis narkotika sintetis campuran dari tembakau yang diracik dengan campuran kimia," ungkapnya.
Sementara itu, Humas SMAN 1 Lembang, Bambang Setiawan, membenarkan puluhan pelajar di sekolahnya yang terlibat, namun aktivitas para pelajar ini dilakukan di luar lingkungan sekolah.
"Benar ada pelajar kami yang diaman tapi itu dilakukan di luar, tanpa sepengetahuan kami. Mereka lakulan di luar jam kegiatan belajar mengajar (KBM),"kata Bambang.**
Editor : Yayan Sofyan
Bagikan melalui
Berita Lainnya
