Penggelapan Dana Tour Murid SMAN 21 Bandung, Kapolrestabes Sebut Bisa Saja Ada Tersangka Baru
BANDUNG, KejakimpolNews.com - Penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung telah menahan oknum pegawai freelance di perusahaan Grand Traveling Indonesia (GTI), Indah Chantika Lestari (33). Wanita ini diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan uang murid SMAN 21 Bandung untuk biaya tour Yogyakarta.
Kapolrestabes Bandung Kombes.Pol.Budi Sartono menyatakan, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain selain Indah Cantika. Namun hal ini akan bekembang sesuai dengan hasil pemeriksaan terhadap tersangka Indah Chantika yang kini tengah dilakukan penyidik di Polrestabes Bandung.
Menurut Kapolrstabes, Indah Chantika diamankan oleh polisi karena melakukan penipuan dan penggelapan uang yang dikumpulkan ratusan murid di SMAN 21 Bandung. Uang yang jumlahnya sekitar Rp 400 juta lebih yang tadinya untuk biaya tour Yogyakarta ternyata digondol pelaku.
Akibat perbuatannya, Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono,S.I.K.M.Si, M.Han, menyebut pelaku disangkakan Pasal 372 dan 378 KUHPidana yang mengatur tentang penipuan serta penggelapan. Pelaku pun diancam pidana di atas 5 tahun akibat perbuatannya.
"Yang pasti pasalnya 372 dan 378, penggelapan sudah pasti, apakah nanti keterkaitan dengan yang lain, nanti setelah pemeriksaan," kata dia di Mapolrestabes Bandung pada Kamis (25/5).
Sebelum menetapkan Indah sebagai tersangka, lanjut Budi, polisi telah memintai keterangan dari sejumlah saksi termasuk pihak sekolah dan perusahaan. Dari permintaan keterangan itu, pihak perusahan tak menerima penyetoran uang dari Indah.
"Saksi sementara dari kepala sekolah, travel juga sudah diperiksa dan menyatakan bahwa uang itu tidak disetorkan," ucap dia.
Sebelumnya, dugaan penipuan dan penggelapan itu bermula ketika pihak sekolah berencana mengadakan kegiatan karya wisata atau study tour ke Yogyakarta. Untuk mengikuti kegiatan itu, tiap murid dibebankan biaya senilai Rp1,3 juta.
Sekitar 350 murid, lalu membayar biaya yang dibebankan hingga terkumpul uang total senilai sekitar Rp400 juta. Mereka pun dijadwalkan untuk berangkat pada Rabu 24 Mei 2023 dan pulang pada Jumat 26 Mei 2023.. Akan tetapi, jelang hari keberangkatan, tiba-tiba pihak sekolah memberi kabar bahwa kegiatan study tour akan diundur.
Para murid dan orang tuanya lalu berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk dapat mengetahui alasan study tour diundur. Pihak sekolah pun memberi kabar bahwa uang untuk study tour diduga dibawa kabur.**
Editor : Maman Suparman