Gunakan Senjata Tajam, Kelompok Pelajar Cileunyi dan Sumedang Bentrok di Depan Kampus ITB Jatinangor
JATINANGOR, KejakimpolNews.com - Suasana mencekam menyelimuti Jalan Raya Ir. Soekarno, Jatinangor, Kabupaten Sumedang menyusul bentrokan antarkelompok pelajar, Selasa (10/12) malam.
Bentrokan atau tawuran antarkelompok pelajar diduga berasal dari Sumedang dengan target lawannya dari kelompok pelajar diduga dari Cileunyi Kabupaten Bandung. Mereka tawuran tepat di depan Kampus ITB Jatinangor.
Peristiwa tersebut diwarnai dengan aksi kejar-kejaran dan ancaman dengan mengacung-acungkan senjata tajam (sajam) tak terhindarkan.
Kedua kelompok pelajar ini beraksi sejak dari kawasan Simpang Susun Cileunyi hingga sampai depan kampus ITB Jatinangor.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun KejakimpolNews.com, peristiwa tersebut diawali saat puluhan pelajar Sumedang yang tengah menaiki truk semen dihadang oleh sekelompok orang yang mengendarai lima sepeda motor.
“Mereka yang membawa sajam dan beringas terus-terusan mengayunkan sajam ke arah kami,” tutur salah satu pelajar dari Sumedang yang menjadi korban.
Ketegangan pun semakin memuncak tatkala truk berhenti di depan Kampus ITB. Para pelajar Sumedang langsung berhamburan menyelamatkan diri.
Untungnya beberapa tukang ojek online (ojol) yang berada di lokasi berhasil menangkap salah satu pelaku yang membawa sajam. Pelaku tersebut diketahui ternyata merupakan alumni salah satu sekolah di Cileunyi.
Sementara itu, Kapolsek Jatinangor, Kompol Thomas Roger membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya, kata Thomas, telah mengamankan beberapa pelaku dan sejumlah barang bukti.
“Motif yang melatarbelakangi peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan. Kita akan melakukan pemeriksaan intensif terhadap para saksi dan pelaku,”ungkap Thomas, Rabu (11/12/2024).
Peristiwa ini, sambung Thomas, menjadi pengingat bagi kita semua pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban.
"Pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah serta pihak lainnya perlu bekerja sama untuk memberikan pendidikan karakter kepada generasi muda guna mencegah terjadinya aksi kekerasan serupa," tutup Thomas.**
Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan