Mensos Risma Marah Ada Warga Penerima Bansos Mengadu Kena Potongan
TANGERANG, KejakimpolNews.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini inspeksi mendadak (Sidak) ke perkampungan di Kota Tangerang untuk mengecek penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST), pada Rabu (28/7/2021).
BST itu, kata Mensos senilai Rp 600.000 dan 10 kg beras yang sudah disalurkan beberapa waktu lalu. "Kami, kata Mensos, ingin mengetahui secara pasti mengenai penyaluran BST tersebut," ucap Risma.
"Saya ini pak, bu sengaja tidak kasih tahu aparat pemerintah di sini. Sebab, saya ingin tahu langsung bagaimana masyarakat menerima bantuan sosial itu," tegas Risma saat di Kec. Pinang Kota Tangerang.
Kecamatan Pinang ini lokasi pertama yang didatangi Risma yang berdekatan dengan tempat tinggal Gubernur Banten, Wahidin Halim. Lokasi ke 2 yang disambangi rombongan Kemensos ini adalah Kec. Karang Tengah.
Mensos Tri Rismaharini menuturkan, pengecekan langsung ke lapangan ini dilakukan dengan mencocokkan kartu identitas penerima dengan daftar penerima BST. Pendamping melaksanakan amanat, kata Risma, yakni memberikan informasi kepada penerima bansos dengan jujur.
"Jika ada yang tidak jujur dan malah minta-minta kepada penerima, kasih tahu saya. Biar saya langsung yang menindak," tegas Risma. Dalam sidak itu, Risma marah karena menemukan warga penerima bansos yang dipotong oleh pendamping di wilayah Karang Tengah.
"Siapa yang memotong dananya. Sebut namanya. Ada polisi di sini yang siap menindaklanjutinya," tegasnya kepada penerima bansos. Warga tersebut bernama Ny. Wowoh yang tinggal di kawasan Kec. Karang Tengah dan mengaku pernah dimintai Rp 50.000 saat menerima BST itu beberapa waktu lalu.
"Ada orang yang meminta uang Rp50.000. Bantuan itu sendiri sampai sih kepada saya. Awalnya emang agak ribet. Dia bolak balik kepada saya," ujar Wowoh kepada Risma.
Saat Risma blusukan ke pemukiman warga, tanpa ada pengawalan dari Kepolisian sekitar. Demikian pula tidak ada seorang pejabat setempat yang mendampinginya. Bahkan, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyaj juga tidak tampak.**
Editor H. Eddy D