Gegara Pandemi Corona: TAFISA 7/2020 Portugal Ditunda Hingga Juni 2021
JAKARTA,kejakimpolnews.com. -SETELAH even olah raga prestasi tingkat dunia, Olimpiade Tokyo 2020, kini menyusul olah raga tradisional tingkat dunia, The Association For International Sport for All (TAFISA 7) yang sedianya akan dilaksanakan 1-7 Oktober 2020 di Lisbon, Portugal, akhirnya ditunda hingga Juni tahun depan.
Penundaan kedua even dunia yang berbeda bidang garapannya itu, karena hingga Oktober ini, pandemi masih belum mereda di berbagai belahan dunia. Sebelumnya, Lisbon atau Lisboa ditetapkan sebagai tuan rumah TAFISA 7 pada saat berlangsungnya TAFISA 6/2016 di pantai Ancol, Jakarta.
Pada TAFISA 7 nanti, FORMI Nasional akan mengikutsertakan 4 permainan tradisional Indonesia, yakni Boles (Bola Leungeun Seuneu/Bola Tangan Api) dari Sukabumi, Jawa Barat, Lompat Batu/Fahombo dari Nias, Jemparingan/Panahan duduk dari Yogyakarta dan Bambu Gila/Baramasuwel dari Maluku.
TAFISA digelar pertama kali tahun 1972 di Bonn, Jerman, disusul kemudian tahun 1996 di Bangkok, tahun 2000 di Hannover, tahun 2008 di Busan, Korea, tahun 2012 di Siauliai,Lithuania dan terakhir tahun 2016 di Jakarta yang diikuti sekitar 35 ribu peserta dari 87 negara. Adapun cabang olah raga yang ditampilkan sebanyak 54 cabang olah raga umum dan 16 cabang olah raga tradisional.
Boles salah satu permainan tradisional rakyat Jawa Barat yang rencananya akan ditampilkan di Portugal adalah Boles (Bola Leungeun Seuneu). Boles ini adalah permainan rakyat sejak masa Pajajaran yang dewasa ini dilestarikan oleh Pondok Pesantren Dzikir Al Fath, Kota Sukabumi.
Bola apinya terbuat dari kelapa kering yang sudah dibuang air dan kulit luarnya. Kelapa kemudian direndam dengan minyak tanah selama sehari semalam. Saat akan dimainkan, kelapa yang sudah menyerap minyak itu dibakar sehingga menimbulkan kobaran api.
Editor: Marsal