Ketum PSSI Minta Maaf, Duel Timnas Indonesia Kontra Brunei Batal Digelar di Palembang

JAKARTA, KejakimpolNews.com - Pertandingan Timnas Indonesia kontra Brunei Darussalam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dipastikan batal digelar di Stadion Jakabaring, Palembang.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan, laga resmi Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini selanjutnya akan dipindahkan ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.

Erick mengungkap alasan di balik pembatalan ini. Di antaranya karena saat ini Palembang tengah diliputi kabut asapnyang tebal hingga mengancam kesehatan.

Seperti diketahui, Timnas Indonesia diagendakan melakoni laga kandang lawan Brunei di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 12 Oktober mendatang. Semula, diumumkan bahwa pertandingan tersebut akan digelar di Palembang.

Tetapi dalam perkembangannya, PSSI memindahkan venue pertandingan dari Stadion Jakabaring ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Ketum PSSI Erick Thohir meminta maaf atas keputusan ini. Ia menyebut, hal ini dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi, di mana kini Palembang tengah diselimuti kabut asap dan tak memungkinkan untuk menggelar pertandingan.

Erickpun meminta maaf kepada publik terutama publik Palembang atas peminadahan venue tersebut karena kondisi alam asat akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asaop tebal.
"Saya mohon maaf sekali, bukannya saya tidak membawa komitmen atau tidak mengapresiasi persiapan yang ada di Sumatra Selatan, tetapi memang konteksnya situasi alamnya kurang mendukung," ungkap Ketum PSSI yang juga Menteri BUMN ini.

Ia menyatakan, pemindahan ini tidak ada unsur kesengajaan untuk digeser laga tersebut ke SUGBK. Namun, laga tidak memungkinkan di Palembang hingga harus geser ke SUGBK.

"Ya sebenarnya kita sudah putuskan. Cuma karena situasi alam yakni asap dan segalanya kan tidak mungkin kita di sana (Palembang)," ucap Erick Thohir sebagaimana dikutip dari Antara,

"Makanya kemarin kami rapat di PSSI, kami putuskan untuk 12 Oktober ini tetap di Jakarta, Gelora Bung Karno," kata dia.**

Author: Gaiskha
Editor: Maman Suparman