Opini

RIMA Melati Sekelas Gus Dur

  • Kamis, 23 Juni 2022 | 22:34 WIB
foto

Foto: Istimewa.

Rima Melati

Catatan RIDHAZIA

(Wartawan Senior)

ARTIS senuor Rima Melati (1939-2022) meninggal dunia. Artis multitalenta yang bernama asli Marjolien Tambajong dengan panggilan Lientje sangat populer di dunia perfilman Indonesia sejak era 60-an. Bahkan hampir separuh hidupnya untuk dunia keartisan.

Ia tidak hanya tercatat memiliki bakat di dalam dunia akting dan sutradara, tapi juga dunia modelling. Bahkan pernah menjadi penyanyi. Tapi di ujung usia yang semakin lanjut, ia didiagnosis dengan kanker payudara Stadium 3B. Ia berobat ke Belanda. Selanjutnya menjadi tokoh yang mengkampanyekan kesadaran kanker payudara melalui Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta.

Aktivitas sosialnya di Yayasan Indonesia Tanpa Tembakau (YITT) pernah mendapat penghargaan dari WHO berupa Award No Tobaco Day karena usahanya dalam kampanye antirokok. Ia satu-satunya orang Indonesia dari 10 warga dunia yang pada tahun 2006 mendapat piala penghargaan dari WHO.

Sekelas Gus Dur

Rima Melati hanyalah nama populer yang dihadiahkan khusus Bung Karno. Saat itu Presiden Indonesia, sekitar awal 1960-an sedang gencar mengganti nama dianggap kebarat-baratan. Nama asli Rima, Marjolien Tambajong. Dengan panggilan Lientje.

Publik baru ngeuh kalau Rima Melati pernah sekelas dengan Gus Dur ketika masih sekolah di SD Kebangkitan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) di Jakarta.

Mantan Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid saat itu belajar di Jakarta sebelum pindah ke SD Matraman Perwari. Rima juga pernah sekolah di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) yang berada di Bandung.

Dijodohkan sejak usia setahun Mungkin sesuatu yang langka, bahkan dianggap luar biasa kalau Rima yang menikah dengan aktor Frans Tumbuan pada 3 Desember 1973. Ternyata pasangan pernikahan selama 42 tahun sudah dijodohkan orangtua sejak berusia masih satu tahun. Dari pernikahan ini pasangan yang dikenal romantis memiliki tujuh orang anak. Keduanya.dipisahkan oleh maut yang menjemput Frans pada 23 Maret 2015.**

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Bang Hamzah Pulanglah Duluan, Aku Pasti Menyusulmu
Antara Lansia, Kemiskinan, dan Daging
Komunikasi Politik: Battle of Lawyers
Ceasfire dan Palestina Merdeka