Jokowi Dukung Sini Dukung Sana, Kemana Telunjuk Bertuah?

foto

Foto : Setgab RI

Presiden R. I. Joko Widodo.

Oleh DEDI ASIKIN (Wartawan Senior)

MOHON  maaf pak Prabowo, setelah ini jatah pak Prabowo kayaknya.

Itu penggalan dari pidato Presiden R.I. Joko Widodo pada HUT ke 8 Partai Perindo di iNews Tower Jakarta Rabu 7 November. Dan Prabowo Subianto (PS) Menteri Pertahanan/Ketum Gerindra itu seraya berdiri, ambil sikap sempurna dan memberi hormat. Persis seperti kopral kepergok sersan. Lalu tepuk tangan seluruh hadirinpun membahana nyaris menggoyang gedung itu.

Bak kesenggol gempa bumi ringan. Selesai acara itu kepada sejumlah media yang menanyai apakah ucapannya itu berarti presiden mendukung Prabowo menjadi capres 2024, Jokowi menjawab iya kalau dimaknai sebagai mendukung.

Setelah perisitiwa itu menjadi berita maka maraklah komentar banyak orang. Ada yang menganggap "sansanja" santai santai saja. Ada yang "sersan" serius tapi santai , ada yang sangat serius dan juga yang GeEr.

Para pembantu PS yang memang sudah lama berharap dukungan JKW seperti kata Fery Dwiyuliantono tentu saja bersyukur. Juru bicara kemenangan Gerindra Budi Sastro Djiwandono menganggap JKW percaya bahwa PS lah yang pantas menerima estafet kepemimpinan Indonesian.

Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menyebut bahwa relasi kedua tokoh ini elegan, saling menguatkan satu sama lain. Jadi layak kalau JKW ingin estafet itu diteruskan PS.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menganggap memang mungkin benar setelah ini jatah PS. Tapi Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menganggap itu cara-cara presiden Jokowi menyenangkan hati orang. Proses pencapresan wewenang partai politik atau gabungan partai politik dan kemenangan ditentukan oleh seluruh rakyat.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin bilang PS jangan terlalu GeEr. Bahkan harus berhati-hati. JKW itu bisa bermain dua kaki bahkan di banyak kaki. Apa yang diucapkan di depan belum tentu di belakang. Ada panggung depan yang terbuka di muka umum, ada panggung belakang tempat berbisik bisik. Belum tentu persis dengan apa yang diucapkan di panggung depan.

JKW juga sempat memberi isyarat mendukung Ganjar Pranowo. Itu diucapkan ketika hadir dalam rakernas relawan Pro Jokowi (Projo) di Magelang beberapa bulan lalu. Waktu itu dia bilang calon penggantinya ada disini. Keruan saja para relawan berteriak,Ganjarrr !!! GP memang hadir disana sebagai gubernur Jateng.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH) juga merasa diberi angin ketika JKW hadir di ulang tahun Golkar 11 Oktober 22 lalu. Kerena itu AH tidak menyoalkan dukungan vulgar JKW kepada PS. "Santai saja santai" kata AH ketika ditanya media soal itu.

Bahkan ketua DPP Nasdem Wily Aditya mengaku JKW juga mendukung Anies Baswedan. Willy menyebut bahwa ketika Anies bertemu dengan JKW di istana sehari setelah berhenti dari jabatan gubernur mereka bicara banyak soal kenegaraan dan terkesan JKW oke oke saja dengan langkah Anies.

Jadi bisa jadi benar kata Ujang bahwa JKW menggunakan banyak kaki. Bisa jadi juga benar kata Hasto, Said dan Basarah bahwa JKW cuma ingin menyenangkan hati orang lain. Agaknya cara cara JKW menyenangkan hati orang itulah yang membuat JKW disukai orang.

Salah satunya Hari Tanusudibya. Ketum , pendiri dan "pemilik" Perindo itu langsung taqlid secara totalitas kepada JKW. " Saya manut pada pak Jokowi" katanya usai acara HUT Perindo 7 November lalu. Wow.

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Mengenang Brunei dan Bulog Gate Sinetron Tukang Pijit
Guyonan Gus Dur: Yang Milih Orang Gila Semua
Ceasfire dan Palestina Merdeka
Politisi Angkuh
Bang Hamzah Pulanglah Duluan, Aku Pasti Menyusulmu