Yahudi, Israil Sing Senes

foto

Ilustrasi

Ilustrasi, Yahudi bukan Israil

Oleh DEDI ASIKIN
(Wartawan Senior)

TERKADANG orang rancu dan saru memisahkan, mana Yahudi dan yang mana Israil?. Mereka kerap menganggap keduanya itu-itu juga. Padahal sebenarnya beda. Kalau diteliti jauh bedanya. Kaya embe dan kuda.

Yahudi pasti Israil, tapi Israil belum tentu Yahudi.

Yahudi itu keturunan Yehuda, salah seorang dari 12 putra Nabi Yaqub AS dari 3 istri.
Yahudi juga entitas agama, agama Yahudi atau Yehuda. Jadi Yahudi itu dua entitas, etnis dan agama.

Bisa jadi ada orang beragama Yahudi tapi bukan orang Israil atau Yahudi (etnis).Juga ada ( banyak) perbedaan karakter. Banyak orang Yahudi yang tidak setuju perang Israil vs Palestina. Juga tidak setuju gerakan pulang kampung ( zionisme).

Ada kelompok Yahudi ( ortodoks) yang menolak wajib militer, meski itu aturan sudah putusan Mahkamah Agung Israil.

Ada kelompok Yahudi yang telah mengalihkan kehidupan dari pertanian ke teknologi dan perdagangan.

Sekitar akhir abad 19 ada gerakan Yahudi pintar. Ibu-ibu yang hamil, sering memutar nyanyian ( klasik) supaya didengar janin dalam perut. Kadang sang janin juga diajak ngobrol. Mereka percaya bahwa cara itu sangat merangsang pertumbuhan bayi dalam perut.

Emak-emak hamil juga dibiasakan mengunyah makanan bergizi, supaya anak lahir dengan sehat.

Pascalahir itulah semua anak mereka dikenakan wajib belajar di sekolah. Setelah 25 pascabudaya baca (belajar) telah terbangun masyarakat Yahudi pintar. Dalam kurun waktu 1901- 2023 telah ada 192 (23 %), warga Yahudi yang menerima nobel award. Imbas lainnya banyak Yahudi yang kaya raya.

Hasil penelitan majalah Forbes, sebuah majalah bisnis yang terbit 1917 di Amerika mencatat ada 267 warga Yahudi yang kaya raya. Kekayaan terendah dari 267 orang itu $1 milyar atau setara Rp.15 trilyun.

Yang terkaya diantara itu (Larry Elison) memiliki harta $102,7 miliar, setara Rp1.543 triliun. Mereka telah mengalihkan sumber kehidupan dari pertanian kepada pengetahun, teknologi dan perdagangan.

Menariknya mereka tindak melirik industri atsu perdagangan yang sudah digeluti bangsa lain, tapi justru yang tidak mendapat perhatian yang lain. Larry Elison misalnya, dia yang menemukan teknologi komputer dan berdagang di bidang itu.

Selanjutnya ada Sergei BRIN penemu dan pebisnis Google. Bill Gate penemu Microsoft, Theodore Mansur penemu lasser, Mark Zuekenbergh penemu dan pendiri FaceBook, Robert Oppenheimer penemu bom atom yang pertama kali digunakan Amerika untuk meluluh lantakkan Hiroshima dan Nagasaki yang membuat Jepang bertekuk lutut dan masih ada orang Yahudi cemerlang lainnya.

Katanya kebijakan ekonomi Amerika merupakan produk fikir orang Yahudi.
Secara campur baur, di Amerika ada sekitar 5,7 juta bangsa Israil plus Yahudi yang tinggal. Yang lainnya tercerai berai hampir di seluruh negara di dunia. Di Indonesia ada 500 yahudi yang tinggal.

Di negara Israil sendiri baru sekitar 6,25 juta yang sudah bisa pulkam lewat gerakan zionisme. Tinggal sekitar 5 jutaan yang masih tersebar diberbagai negara di seluruh dunia.

Sebenarnya kerena kondisi mereka terutama orang Yahudi sudah sejahtera hidup di negara orang, gerakan pingin pulang itu mungkin tidak besar lagi. Buktinya sekarang pemerintahan Benyamin Netanyahu sedang didemo bangsanya sendiri untuk menghentikan perang dengan Palestina. Termasuk orang Yahudi faksi ortodoks yang menolak wajib militer.

Tapi yang paling ditunggu adalah tangan tuhan, sudah pasti.**

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Anis, Pesona Suara Merdumu
Pak Polisi Mengapa Harus Refresif?
Panas lagi MK versus DPR
Kerbau Bukan Banteng
Partai Anies