PKS Luar Biasa Tak Tahan di Luar

foto

Dedi Asikin

Dedi Asikin

Oleh DEDI ASIKIN
(Wartawan Senior)

KEMARIN sejumlah elite Partai Keadilan Sosial (PKS), bertemu presiden terpilih Prabowo Subianto di rumah Kertanegara.

Ini pertemuan balad yang terpisah sepuluh tahun. Jangan kaget kalau tampak kangen kangenan. Ada jabat tangan erat dan cipika cipiki.

PKS itu mendukung Prabowo ketika nyapres 2014 bersama Hatta Rajasa dan 2019 dengan Sandiaga Salahudin Uno.

Tapi pascakeok oleh Jokowi - Ma'ruf Amin, (2019), Prabowo loncat pagar merapat ke istana meninggalkan Ahmad Syaichu (PKS) dkk. yang melohok terbengong-bengong.

Artinya PKS sudah 10 tahun berada di luar, luar biasa, biasa di luar. Ternyata tidak enak jadi oposisi tuh. Tak punya kuasa, kantong kempes dan perut lapar. Di parlemen jadi tukang walk out doang.
Maka ketika sang kawan lama (Prabowo) menang pilpres dan akan berkuasa, kapan lagi kalau tidak ikut manggung,  sekarang saat yang tepat.

Di sana dalam kabinet KIM Plus, mereka juga akan bertemu dan berkumpul lagi dengan teman lama. Sesama PKS tapi sempat berantem. Mereka adalah Anies Mata, Fachri Hamzah dan Mahfud Sidiq yang meninggalkan PKS kerena perselisihan internal.

Kemudian mereka, para sempalan itu membuat partai sendiri dan diberi nama Gelora. Mereka sudah gabung duluan ke KIM, meski cuma bawa jojodog karena tidak kebagian kursi di Senayan.

Anis Matta dan teman berusaha menolak PKS bergabung, tapi Prabowo yang menganggap semua teman, menerima PKS gabung di KIM Plus. Tidak terbayangkan apa yang akan terjadi jika mereka bertemu. Jabat tangan doang atau plus cipika cipiki?.

Tapi kata Adi Prayitno, masih ada dendam diantara mereka.**

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Surat Terbuka untuk Kepala Badan Pendapatan Daerah Hukum Bandung
Ridwan Kamil dan Ali Sadikin
Hari Sawit Indonesia, yang Menggigit dan Digigit
Rebutan di Tambang Darah
Soal Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), Menunggu Gibran Tumpak Kuda