Mens Sana in Corpore Sano

  • Senin, 14 Oktober 2024 | 09:30 WIB
foto

foto: dok. pribadi

Hari Sinastrio

Oleh HARI SINASTRIO
(Penikmat Olahraga)

HARI Minggu pagi yang cerah. Namun cuaca menyentak gerah. Hareudang, kata orang Sunda.

Mau ajak istri untuk sekadar olahraga pagi, masih terbuai mimpi. Anak semata wayang pun sami mawon. Maklum malam mingguan nonton hiburan Agustusan yang terlambat di RW sebelah.

Kali ini, saya mesti sendiri berolahraga sebisanya. Demi kebugaran, sejalan kata bijak -- mens sana in corpore sano. "Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat".

Sekadar jalan kaki minimal 30 menit, rasanya sudah cukup. Terlebih usia yang menapaki kepala 5. Kali ini, tak biasanya. Lantaran sendiri, memilih bersepeda. Mengayuh sepeda Scott yang terbilang klasik warna putih. Sejenis mountain bike yang sehari-hari dibiarkan teronggok alias nambru .

Serasa gagah hingga pengen menuju kawasan Dago Pakar. Start dari Kiaracondong. Tak sesuai keinginan yang seolah masih mampu mengayuh jarak cukup jauh. Sekira 11 km. Nyatanya, apa daya tak sampai. Baru sekira 1 km, nafas sudah tersengal. Voltase anjlok. Akhirnya terdampar di area Kiara Park.

Padahal dan lagi-lagi padahal. Bukan bermaksud sombong, saya (dulu) pernah olahraga lari dari Bandung ke Cicalengka. Tapi ternyata untuk seorang setua saya sudah terkikis. Daya tahan mengendur.

Dulu, pernah lari Bandung - Cicalengka, setara 35 km. Pun juara badminton tingkat kawasan. Padahal itu jadi kata "hiburan". Padahal pula sudah faktor U alias usia. Seolah terlupakan untuk mengatakan, padahal sudah tiga dekade -- kadung langka berolahraga. Terjebak rutinitas berniaga yang meski tak seberapa.

Sesungguhnya, sekadar berjemur sinar matahari pagi pun bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Terlebih tradisi akhir pekan di ruang terbuka hijau. Sesekali memandang para bocil bersepeda. Tak kecuali menyorot sederet wanita bahenol yang tengah asyik gerak aerobik. Bersamaan asupan oksigen yang menyegarkan.

Mengayuh tunggangan mens sana in corpore sano harus berlanjut. Tak mengenal usia. Karuan bagi yang ogah berolahraga, meski sekadar gerak dan jalan kaki -- khawatir tak bugar jiwanya. Jangan..!**

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Pengentasan Kemiskinan Ala Islam
Jejak Politik: Duit Guru!
Menelisik Potensi Laut Tasikmalaya Selatan
Hari Anak Sejagat Raya, Hak Bertahan, Bebas Eksploitasi dan Kekerasan
Sosok Guru Landoeng yang Menginspirasi Iwan Fals