Politik Populisme
Catatan RIDHAZIA
(Wartawan Senior)
KEPEMIMPINAN politik kebangsaan di Indonesia selalu menarasikan populisme. Prokerakyatan, dan antikemapanan.
Sebagai pendekatan politik, populisme dikemas dengan sentimen yang dilawankan dengan dominasi kepentingan elit.
Populisme Pragmatis.
Istilah populisme dapat merujuk pada gerakan demokrasi. Semua kepentingan dirangkul. Para elite dipilih rakyat.
Tapi dalam studi ilmu politik. kontemporer senyatanya populisme itu bentuk politik otoriter.
Kekuasaan hanya berputar di sekitaran kepentingan para elit politik yang kerap mengklaim dirinya representasi dan wujud keinginan rakyat.
Padahal sesungguhnya apa yang diputuskan elite itu mengkonstruksi sekaligus mengonsolidasikan kekuasaan bersama diantara elite itu.
Itu sebabnya dalam populisme selalu kecenderungan elit menciptakan tokoh yang dipersonalisasikan sosok egaliter agar elit tidak kehilangan kepentingannya.
Fenomena itu selalu samar-sama di awal kekuasaan. Tapi akan tampak nyata di akhir kekuasaan.**