Gunung Ciremai Butuh Istirahat, Jalur Pendakian pun Ditutup Sementara
KUNINGAN, KejakimpolBews.com - Seluruh jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai ditutup sementara mulai 28 Oktober 2024 sampai waktu yang belum ditentukan.
Penutupan jalur pendakian gunung dengan ketinggian 3.078 Meter di atas permukaan laut (Mdpl) tersebut dibenarkan oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Toni Anwar, S.Hut, M.T., dalam siaran persnya Kamis 24 Oktober 2024.
Penutupan pendakian Gunung Ciremai itu tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor : PG.903/T.33/TU/HMS/10/2024, tanggal 23 Oktober 2024 yang ditandatangani langsung oleh Kepala TNGC. Toni Anwar, S.Hut., M.T.
Seperti diketahui jalur pendakian Gunung Ciremai terbagi Jalur yaitu, jalur Palutungan dan jalur Linggasana wilayah Kuningan dan jalur Sadarege wilayah Majalengka.
"Penutupan aktivitas alam dan Pendakian Gunung Ciremai tersebut sengaja dilakukan oleh pihak TNGC dalam upaya pemulihan ekosistem di atap Jawa Barat serta perbaikan tata kelola jalur pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC)," ujar Toni Anwar.
Sementara itu, booking online pendakian Gunung Ciremai ditutup sejak tanggal 24 Oktober 2024. Adapun penutupan pendakian Gunung Ciremai berlaku di semua jalur.
"Sedangkan penutupan sementara jalur pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai ditutup sementara dan mulai berlaku tanggal 28 Oktober 2024 sampai batas waktu yang belum ditentukan," imbuh Toni.
Menurut Toni, dengan adanya penutupan jalur pendakian tersebut sejumlah pendaki asal Tanggerang Banten dan pendaki asal Bandung merasa kecewa.
Pasalnya mereka sudah berencana mendaki Gunung Ciremai sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda di atap Jawa Barat. Namun sangat disesalkan penutupan pendakian tersebut bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024, keluhnya.
Aktivis lingkungan yang mantan Ketua Aktivitas Anak Rimba (AKAR) Kuningan Maman Mazic Supratman menyikapi ihwal penutupan jalur pendakian menuturkan, sekali-kali Gunung Ciremai butuh istirahat dari intervensi manusia.
"Penutupan pendakian adalah cukup bijak untuk memberikan ruang dan waktu terhadap gunung beserta isinya agar bisa memulihkan dirinya sendiri. Terlepas dari cukup atau tidaknya waktu yang diberikan untuk pemulihan, paling tidak penutupan sementara ini adalah satu usaha untuk kabaikan bersama," ungkap Mazic sapaan akrabnya Jumat 25 Oktober 2024.**
Author: Whyr
Editor: Maman Suparman