Butuh Perhatian Pemprov

Duh, Sejak Ditemukan 20 Tahun Lalu, Situs Bojongmenje Rancaekek Telantar

foto

Yayan Sofyan

TELANTAR - Candi Bojongmenje Rancaekek kini semakin telantar, batu-batu berserakan dan bertumpuk. Butuh perhatian dari pemerintah.

RANCAEKEK,KejakimpolNews.com- Dikelilingi pemukiman padat dan sejumlah pabrik, kondisi situs Candi Bojongmenje di Kampung Bojongmenje RT 01 RW 02, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, yang ditemukan tahun 2002, kini kian tak terawat dan benar-benar telantar.

Dari pantauan KejakimpolNews.com, Selasa (21/6/2022),  jalan ke arah situs Candi Bojongmenje harus melalui gang yang sempit. Tampak sejumlah batu tersusun dan ada juga yang tergeletak. Termasuk ada saung kecil tempat menyimpan batu-batu hasil ekskavasi.

Sejumlah warga Bojongmenje, termasuk Dadang Nugraha (32), juru pelihara Situs Candi Bojongmenje mengatakan, penemuan situs candi Bojongmenje tersebut bermula dari sejumlah warga yang tengah melakukan kerja bakti di wilayah tersebut.

Warga menemukan batu-batu tersebut 18 Agustus 2002 lalu. "Saat kerja bakti secara tidak sengaja warga menemukan batuan yang tersusun rapih. Penemuan tersebut dilaporkan ke pihak terkait dan ditindaklanjuti tim ahli, di ekskavasi, dan hasilnya, penemuani ini menjadi situs cagar budaya,"kata Dadang yang kerap disapa Danu ini kepada KejakimpolNews.com, Selasa (21/6/2022).

Menurut Danu, posisi batu-batu tersebut awalnya berada di dekat tembok yang berada di sudut benteng area tersebut."Posisinya dari ekskavasi di sana (tempat awal) yang di beton itu, dialihkan sementara ke sini. Jika direkontruksi ulang, atau disusun kembali itu pasti dipindah ke titik awal,"ujarnya.

Diungkapkan Danu, hingga saat ini situs Candi Bojongmenje belum ada tindak lanjut dari pemerintahan. Pihaknya kata Danu, saat ini hanya melakukan perawatan di lokasi tersebut untuk terhindar dari daun-daun yang berjatuhan.

"Belum ada perhatian serius dari pemerintah meski pada awal tahun 2021 ada pihak pemerintah datang. Dikatakan ada perawatan khusus tidak ada, paling pembersihan daun-daun yang mengotori, kemudian sampah,"ungkapnya.

Penggalian pertama Candi Bojongmenje kata Danu seluas 6x6 meter. Dari hasil penelitian, luas candi tersebut berukuran 30 hektare dan typical Candi Bojongmenje bukan candi tunggal melainkan candi kompleks.

"Bila dilihat dari denahnya seperti miniatur Candi Borobudur, bentuknya itu persegi empat. Hanya indikasinya kata tim ahli, itu Candi Bojongmenje itu candi kompleks, bukan candi tunggal. Jadi kata para ahli masih banyak candi lainnya di sekitar wilayah Bojongmenje yang belum ditemukan.

Kesimpulannya, di sekitar wilayah Bojongmenje indikasinya masih ada,"ucap Danu. Baik Danu atau sejumlah pihak sangat berharap situs candi Bojongmenje bisa segera dikembangkan. Sehingga Dengan batuan tersebut bisa disusun kembali.

"Harapan saya ya ada perkembangan atau tindak lanjut atau ekskavasi lagi dari wilayah Bojongmenje atau direkontruksi ulang agar bebatuan bisa disusun kembali,"harapnya.

Camat minta perhatian

Sementara itu Camat Rancaekek, Diar Hadi Gusdinar menanggapi situs Candi Bojongmenje mengatakan, pihaknya pun sangat berharap agar perhatian terhadap cagar budaya di wilayahnya bisa dimaksimalkan.

"Keberadaannya Candi Bojongmenje itu merupakan warisan bersejarah, cagar budaya yang diakui oleh Pempruv Jabar melalui Disparbud Jabar," kata Hadi. Hadi mengungkapkan, apabila keberadaan Candi Bojongmenje diperhatikan secara maksimal, maka berpotensi menjadi daya tarik masyarakat bahwa di Kabupaten Bandung wilayah timur, tepatnya di Kecamatan Rancaekek terdapat warisan bersejarah.

"Ini sebagai bukti bahwa di wilayah Kecamatan Rancaekek pada zaman dahulu kala abad ke-6 sudah ada peradaban yang secara keilmuan dan kebudayaannya sudah terbentuk," ucapnya.

Dikatakan Hadi, karena pembenahan serta pemeliharaan Candi Bojongmenje kewenangannya ada di Pemprov Jabar, ia berharap supaya adanya perhatian yang lebih banyak.

"Dikelola keberadaannya sebaik mungkin, sehingga peninggalan-peninggalan bersejarah, cagar budaya bisa terjaga dan dilestarikan. Jangan sampai rusak apalagi hilang. Karena itu termasuk cagar budaya," harapnya.

Hadi pun berharap pihak Disparbud Jabar kembali melakukan riset dan penelitian terkait keberadaan Candi Bojongmenje. "Jika diteliti ulang dan disusun ke bentuk-bentuk awal bagaimana keberadaan Candi Bojongmenje bisa tergali sejarah pada masa lalu dan ini merupakan aset bagi Rancaekek khususnya, umumnya Kabupaten Bandung,"tutup Hadi.**

Editpr : Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Sopir Mengantuk Minibus Ayla yang Dikemudikannya Tabrak Gerobak Mie Ayam
PTDI Lakukan Demo Flight Drone Pengintai UAV Wulung, Langkah Strategis Menuju Komersialisasi
Bengkel Marathon PT Mikasa di Jalan Soekarno Hatta Bandung Nyaris Ludes Terbakar
Ribuan Rumah di Rancaekek Terendam Akibat Sungai Citarik, Cimande dan Cikeruh Meluap
Tiga Kendaraan Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang, Kasur yang Tumpah dari Truk Dijarah Warga