6 Remaja Ikut Unjuk Rasa
"Kami Ikut-ikutan Demo Memprotes UU Ombusman Way Cipta Kerja"

Yayan Sofyan
Buruh dan massa dari kelompok lainnya bergerak dari Rancaekek bergerak menuju Gedung DPRD Jabar
BANDUNG, kejakimpolnews.com Ada ceritera lugu menggelitik saat demo buruh, mahasiswa, pelajar dan kelompok lainnya di Bandung Timur, pada Kamis (8/10).
Di antara massa pendemo yang jumlahnya ribuan orang itu, ada kelompok remaja yang terhenti di depan gerbang tol Purbaleunyi karena dihadang masuk oleh petugas keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri.
Di areal itu wartawan kejakimpolnews.com juga ikut istirahat di dekat pendemo yang tampaknya masih pelajar. Iseng-iseng remaja itu kuajak berkenalan dan ngobrol.
Ternyata mereka pelajar dari sebuah SMA di Cicalengka. Mereka akan ikut demo menggunakan sepeda motor. Saat pendemo lainnya berorasi, kejakimpolnews.com duduk-duduk berderet dengan 6 pelajar remaja.
Sambil ngopi bersama mereka, terungkap bahwa mereka cuma ikut ikutan. Malah dalam obrolan itu mereka menyebut Omnibus Law alias UU Cipta Kerja, menjadi UU Ombusman Way Cipta Kerja.
Salah seorang dari 6 pelajar itu yang mengaku bernama Doni, mereka ikut demo karena ikut-ikutan memprotes UU Ombusman Way Cipta Kerja. Ternyata mereka tidak tahu apa itu UU Ombusman Way.
Ketika diluruskan tentan UU itu, mereka menyatakan tidak tahu. "Pokona mah abdi mah teu terang nanaon. Ieu mah ngan ikut-ikutan we," ucap Doni seraya menambahkan mereka dijanjikan upah seorangnya Rp50.000.
Doni pun menyebutkan, dalam demo ini banyak pelajar dari Cileunyi, Rancaekek dan Cicalengka ikut demo. Mereka pun tidak tahu apa yang diperjuangkan buruh dan mahasiswa.
"Saya tahunya ombusman way. Tidak tahu apa arti law. Hanya ikut-ikutan karena diajak alumni," kata Randi teman Doni menambahkan.
Macet parah
Sementara itu, akibat demo ini arus lalulintas Bandung-Garut macet parah. Kapolresta Bandung Kombespol Hendra Kurniawan dan jajarannya segera mengalihkan arus lalulintas.
Kendaraan dari arah Tasik dan Garut menuju Bandung dialihkan ke Parakanmuncang menuju Bandung-Sumedang.Sedangkan dari Garut dialihkan ke Majalaya.
Editor H. Eddy D