Macan Tutul Serang 3 Petani di Cimanggung, BBKSDA Jabar Turun Tangan

foto

Istimewa

MACAN TUTUL akhirnya bangkai macan tutul itu dibawa petugas BBKSDA Jabar untuk diteliti penyebab kematiannya.

CIMANGGUNG, KejakimpolNews.com - Seekor macan tutul muda (bukan macan kumbang) akhirnya mati setelah menyerang dan berduel dengan tiga petani, warga Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Macan tutul tersebut mati setelah ditengelamkan ke sungai meski tiga petani mengalami luka. Terkait peristiwa tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar pun turun tangan dengan membawa bangkai macan kumbang tersebut dibawa ke Zoological Garden untuk dilakukan penelitian.

"Pengamanan dan pengangkutan macan tuitul yang mati ke Bandung Zoological Garden dibantu oleh MMP untuk dilakukan nekropsi (pemeriksaan penyebab kematian). Nekropsi akan dilakukan Senin (12/9/ 2022)," kata Kepala BBKSDA Jabar, Irwan Asaad dalam keterangan tertulis yang diterima KejakimpolNews.com, Minggu (11/9/2022).

Menurut Irwan, BBKSD Jabar pun telah melakukan sosialisasi kepada warga yang tinggal tidak jauh dari kawasan Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi (TBGMK) untuk menghindari konflik dengan hewan buas.

"Tujuan sosialisasi penanganan perjumpaan dengan macan tutul sebagai upaya untuk meminimalisasi konflik manusia dengan satwa liar,"terangnya.

Sosialisasi ini pun diharapkan agar kejadian serupa tidak terulang demi kelestarian macan tutul yang ada di kawasan TBGMK. "Ini terkait peningkatan kepedulian terhadap kelestarian satwa macan tutul sehingga dapat hidup berdampingan dengan manusia," ucap Irwan.

Diberitakan sebelumnya, kejadian 3 petani diserang macan tutul bermula saat tiga warga, yakni Udes Saepudin (32), Adi (38) serta Didin (52) sedang bekerja di sebuah kebun alpukat pada Rabu (7/9) sekitar pukul 14.00 lalu. Kedes Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, Cecep Ali Hasan mengatakan, serangan macan kumbang itu berawal saat seorang warga tengah berada di kebun.

Tiba-tiba, warga itu melihat seekor macan tutul yang dan langsung menyerang dengan beringas. Ketika seorang petani sedang diserang, datang 2 patani lainnya yang mencoba untuk membantu. Namun dua petani tersebut tidak berdaya melawan sang macan.

"Ceritanya seorang warga tersebut lagi berkebun, pertama satu orang. Tiba-tiba ada seekor macan yang langsung nyerang warga. Kemudian datang satu warga lagi untuk membantu namun turut juga diserang. Tak lama kemudian datang lagi satu orang, sama diserang juga ,"kata Cecep.

Meski telah menyerang tiga petani, warga, sang macan tutul tersebut enggan pergi, malahan kian beringas menyerang. Diungkapkan Cecep, ketiga warga akhirnya mencoba melawan dengan memiting leher macan tersebut dan menenggelamkannya ke sungai.

"Sang macan tutulg setelah lehernya dipiting oleh tiga petani tersebut langsung diceburkan ke air di sungai dan di tenggelamkan. Tenaga sang macan kuat sekali dan sempat berkelahi dengan 2 petani. Setelah ditenggelamkan ke sungai macannya pun akhirnya mati,"katanya.**

Editor : Yayan  Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Petualangan Kawanan Monyet, Diawali dari Dago, Jln. Supratman, Kampus UIN, Panyawangan, Rancaekek, Kini di Solokanjeruk
Bey Macmudin Menjadi Irup Pada Upacara Pemakaman Solihin GP di TMP Cikutra
Siswa SMP Dibully Teman-Temannya Berakhir Damai, Namun Videonya Masih Beredar di Medsos
Pj. Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Bencana Banjir Rob di Rancabuaya
Indonesia Kian Perkasa, Permalukan Vietnam di Kandangnya dengan Skor Telak 3-0