Terjadi Pro Kontra

Aksi Mogok Produksi Perajin Tempe dan Tahu Dibatalkan

foto

Foto: Istimewa.

TAHU TEMPE. Produk makanan rakyat yang terbuat dari kedelai ini sepertinya akan tetap ada menyusul pembatalan mogok produksi.

BANDUNG, KejakimpolNews.com - Para perajin tempe dan tahu tergabung dalam paguyuban tahu dan tempe Jabar yang rencananya akan menggelar aksi mogok produksi pekan depan dibatalkan.

Ketua Paguyuban tahu dan tempe Jabar, M. Zamaludin mengatakan, terkait rencana mogok produksi para perajin tahu dan tempat tersebut akhirnya dibatalkan pascapertemuan, Rabu (12/10/2022) malam kemarin.

"Memang tadinya kita mau mogok Senin-Selasa-Rabu (17-18-19/2022) mendatang, setelah digelar pertemuan aksi mogok akhirnya dibatalkan karena ternya banyak pro dan kontranya," kata M. Zaenudin kepada KejakimpolNews com, Kamis (13/10/2022).

Diberitakan sebelumnya, paguyuban perajin tempe dan tahu Jabar telah sepakat akan menggelar aksi mogok produksi tempe dan tahu mulai Senin (17/10/2022) mendatang.

Ketua paguyuban perajin tempe dan tahu Jabar, M. Zamaludin mengatakan, aksi mogok produksi ini akan digelar selama tiga hari 17-19 Oktober mendatang. Dengan digelarnya aksi mogok produksi selama tiga hari tersebut, jelas tidak akan ada tempe dan tahu yang dijual di pasaran.

"Dengan adanya rencana mogok produksi selama 3 hari otomatis tidak ada tempe dan tahu di pasaran,"ujar M. Zamaludin dalam keterangan yang diterima KejakimpolNews.com, Senin (10/10/2022) malam  lalu.

Menurut M. Zamaludin, paguyuban perajin tempe dan tahu Jabar akan kembali mulai produksi lagi hari Kamis (20/10/2022). Menurut M. Zaenudin, dari pertemuan tersebut dan adanya pro kontra dihawatirkan terjadi rusuh akhirnya disepakati aksi mogok produksi para perajin tempe dan tahu dibatalkan.

"Kebetulan juga ada subsidi dari Kopti secara tiba-tiba dan hadi rame. Dari terjadi kisruh, ya kita batalkan renca aksi mogok produksi tersebut," terang M. Zamaludin.

Dikatakan M. Zaenudin, subsidi yang diberikan Kopti tersebut Rp1.000 untuk perkilogram kedelai. Namun kata Zamaludin, subsidi dari Kopti ini hanya khusus diberikan kepada anggota Kopti, sementara banyak perajin tahu tempe yang tidak bergabung dengan Kopti.

"Terkait hal ini, kita tetap akan kenaikan harga tahu tempe pada pekan depan. Subdisi tidak merata hanya ke Kopti saja, tidak ke semua toko kedelai,"ungkapnya.

Dikatakan M. Zaenudin, untuk harga tahu dan tempe pada pekan ini mulai mengalami kenaikan hingga Rp 500. "Harga tempe naik sekitar Rp200-Rp500/batang,"tutupnya.**

Editor : Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Senin Besok 7 Komisioner Baru KPID Jabar Siap Dilantik di Gedung Sate
GRIB dan PP Gesekan di Bandung dan Blora, Hercules dan Japto Keluarkan Pernyataan
Kapolda Jabar Peletakan Batu Pertama Batu Pertama Mako Polsek Arjasari, Kang DS:Alhamdulillah
Bey Machmudin Lantik Anggota KPID Jawa Barat Periode 2024-2027
Tim SAR Gabungan Temukan Jasad Iwan di Sungai Citarum, yang Tenggelam karena Epilepsi