Di Pangatikan Garut
Tertimbun Reruntuhan Benteng, Putri Balita Tewas Ibunya Cedera Parah
GARUT, KejakimpolNews.com -Nasib tragis dialami oleh Wita Leviana (38),warga Kampung Sukarendah, Desa Sukamulya, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Ia harus merelakan putri balitanya, Arsahaka Pradita R.(3,5) untuk berpisah selamanya karena bocah ituvtewas seketika tertimbun benteng yang ambruk.
Wita sendiri selamat, namun terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit umum Dr.Selamet Garut karena mengalami luka cukup serius .
Saat itu Wita bersama anaknya terkena musibah, ketika keduanya tertimbun benteng yang roboh. Benteng rumah milik seorang warga satu kampung itu ambruk saat turun hujan lebat pada Rabu (16/11/22) sore.o
Robohnya benteng itu dibenarkan oleh Camat Pangatikan, Asep Harsono saat dikonfirmasi oleh wartawan Jumat (18/11/2022). Benteng itu ambruk saat hujan lebat turun.
Hujan itupun sambung camat, hampir setiap hari mengguyur, wilayah Garut. Saat itu Wita dan putrinya sore itu berjalan menyusuri gang. Di tengah guyuran hujan lebat, keduanya berniat pulang ke rumahnya setelah berkunjung dari familinya.
Ketika berjalan menyusuri gang di sepanjang benteng itu, tiba - tiba benteng tembok pemisah jalan dengan rumah yang tingginya sekitar 2 meteran itu mendadak roboh. Celakanya, materialnya menimpa Wita dengan putri balitanyanya.
Jeritan tangis kesakitan dan teriakan meminta tolong langsung dilakukan oleh Wita. Dalam hitungan beberapa menit warga setempat berhamburan ke lokasi kejadian dan langsung menolongnya.
Wita dalam keadaan terjepit reruntuhan benteng mengalami luka cukup serius pada bagian kaki serta badannya.Sedang Arsahaka,seluruh badannya sudah tertutup timbunan material yang cukup berat. Akibatnya bocah cilik itu tewas seketika nyawanya tidak ditolong.
Menurut Asep Harsono, benteng yang roboh itu memang sudah lapuk. Jadi begitu diguyur hujan terus menerus terjadilah ambruk. Dijelaskan Camat Pangatikan, pihak pemerintah setempat sudah mengupayakan biaya pengobatan agar menjadi tanggungan pemerintah termasuk bantuan lainnya.**(Cang Anwar)
Editor: Maman Suparman