Warga Trauma Berat
Yedi Tampung 50 Korban Gempa Cianjur yang Enggan Kembali ke Rumahnya

Foto: Istimewa
TRAUMA BERAT. Inilah halaman rumah yang dijadikan penampungan sementara warga, karena mereka trauma masuk rumah.
CIANJUR, KejakimpolNews.com - Hingga H+3 pascagempa bumi Kabupaten Cianjur ternyata terus diwarnai dengan pemandangan dan cerita yang memilukan juga sangat pengenaskan.
Selain jumlah korban meninggal bertambah yang ditemukan di reruntuhan bangunan dan longsoran tanah dan kerap terjadi gempa susulan, hingga saat ini masih ada puluhan orang hilang diduga terdampak gempa.
Dengan kondisi ini, umumnya warga Cianjur terdampak gempa mengalami trauma berat dan enggan kembali ke rumah mereka masing-masing meski rumahnya hanya mengalami rusak ringan.
Dari pengakuan para korban, imbas gempa mereka alami trauma berat dan enggan kembali ke rumahnya. Mereka di antaranya di Kelurahan Sayang, Kecamatan/Kabupaten Cianjur.
Di tempat ini sekitar 50 orang warga yang trauma berat saat ini ditampung di halaman rumah Yedi Suryayedi (62) Jalan Siliwangi, Gang Laksana 2 no 15, depan SMPN 2 Cianjur 15 RT 02/ RW 16 Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur.
"Benar, sekitar 50 warga yang ditampung di halaman rumah saya dengan memasang tenda umumnya mengalami trauma berat dan enggan kembali ke rumahnya masing-masing meski rumahnya hanya rusak ringan," kata Yedi kepada KejakimpolNews.com, Rabu (23/11/2022).
Menurut Yedi, jika mereka trauma berat dan enggan kembali ke rumah manusiawi. Apalagi kata Yedi, gempa susulan kerap bergetar, belum lagi korban meninggal bertambah sehingga mereka benar-benar trauma berat.
"Beruntung halaman rumah saya lumayan luas sehingga bisa menampung puluhan warga sekitar rumah saya dalam tenda. Saat ini halaman rumah saya sudah dijadikan posko darurat gempa" ucap Yedi yang pensiunan PNS alumni PLS IKIP/UPI Bandung angkatan 1979 ini.
Diungkapkan Yedi, meski untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi 50 warga tersebut tak mengalami kendala, termasuk obat-obatan yang paling berat untuk mengembalikan mental mereka.
Salah satunya lanjut Yedi bagaimana trauma healing yang tepat bagi mereka. "Untuk kebutuhan sehari-hari, di antaranya makan, minum dan obat-obatan hingga saat ini bisa diatasi. Sejumlah donatur rereongan dan pemerintah untuk membantu. Saya tak bisa memperkirakan akan sampai kapan seperti ini dan kapan mereka mau kembali ke rumahnya masing-masing,"tutup Yedi.
Diiketahui, memasuki hari ketiga tim gabungan fokus melakukan penyelamatan dan mencari ratusan warga yang hilang akibat gempa bumi berkekuatan M 5,6 di wilayah Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu.
Hingga Selasa (22/11/2022) sore, seperti disampaikan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto masih ada 151 korban hilang dan saat ini dalam proses pencarian. Sedangkan korban meninggal dunia tercatat 268 jiwa, dan 122 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi.
Suharyanto dan jajaran tinggi BNPB yang masih berada di Kabupaten Cianjur turun langsung terlibat penanganan darurat bencana. Ia mengatakan, sejak hari pertama saat gempa terjadi, pencarian korban gencar dilakukan oleh semua lembaga terkait. **
Editor: Yayan Sofyan