Ini hasil Survey loh, Laki-laki Perokok di Indonesia Terbanyak di Dunia

Foto : Kemenkes RI
Foto Ilustrasi paru-paru
JAKARTA, KejakimpolNews.com- Waduh terungkap kini, ternyata laki-laki perokok di Indonesia adalah yang terbanyak di dunia. Dan terungkap pula, bahwa perokok di Indonesia merupakan terbesar ketiga di dunia setelah India dan Cina.
Fakta ini terkuak ketika Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini mengadakan survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021. Survei ini untuk melihat seberapa banyak perokok Indonesia.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi, mengatakan, menempati urutan ketiga di dunia dalam kasus jumlah perokok terbanyak, merupakan hal yang sangat harus diwaspadai karena dapat memicu kanker paru.
Risiko Kanker Paru, di antaranya :
1. Kebiasaan Merokok atau terpapar rokok
2. Usia 50 tahun
3. Faktor genetic
4. Pajanan karsinogen di tempat kerja dan lingkungan.
Untuk meminimalisasi penyebaran kanker yang kian masif, kata Maria, perlu dilakukan deteksi dini kanker agar tidak terjadi keparahan yang berimplikasi terhadap beban biaya pengobatan.
Deteksi dini diutamakan pada :
1. Laki-laki, usia 40 tahun ke atas, perokok
2. Pajanan di tempat kerja dan lingkungan: pajanan asbes, silika, Dioxin, timbal, merkuri, formaldehid (formalin), benzene (bahan bakar minyak, cat dan polusi kendaraan bermotor).
3. Memiliki gejala : batuk darah, batuk kronik, sesak nafas, nyeri dada, berat badan menurun.
Saat ini kanker merupakan penyebab kematian terbanyak yang menduduki posisi kedua setelah penyakit jantung. Angka kejadian tertinggi untuk kasus kanker di Indonesia terjadi pada laki-laki, yakni kanker paru dan hati.
Pada perempuan, kasus kanker masih didominasi oleh kanker payudara dan leher rahim yang menduduki urutan teratas.
Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang kian modern saat ini tak selamanya mendatangkan hal positif bagi kesehatan. Penggunaan bahan pengawet makanan, serta merokok merupakan pemicu kanker dalam tubuh seseorang.
Nah, untuk deteksi dini kanker paru, RSUP Persahabatan sebagai rumah sakit rujukan respirasi nasional, saat ini sudah menyediakan layanan One Stop Service.
"One Stop Service merupakan pemberian pelayanan terpusat dalam ruang unit medical check up (MCU), yang sangat memudahkan pasien untuk memeriksaan kesehatannya dalam satu tempat,'' ujar Direktur utama RSUP Persahabatan, Prof. dr. Agus Dwi Susanto, dikutip KejakimpolNews.com dari laman Kemenkes RI.
Pendaftaran bagi pasien cukup dengan membuka website RSUP Persahabatan di https://www.rsuppersahabatan.co.id/ pada satu hari sebelum pemeriksaan.
Menurut Kepala Instalasi Medical Check Up dan Kedokteran Kerja RSUP Persahabatan dr. Ariningsih, pemeriksaan kanker sedini mungkin dapat mencegah terjadinya kanker dan mencegah pengeluaran biaya tinggi.
''Pemeriksaan kanker sejak dini, merupakan kepedulian kepada diri sendiri dibandingkan mengeluarkan biaya lebih besar untuk mengobatinya,'' kata Ariningsih.
Anda ingin tahu berapa tarif skrining kanker paru, berikut rinciannya :
A. Pemeriksaan Fisik oleh dokter
Spesialis paru Rp100.000
B. Pemeriksaan Radiologi :
Foto Thorax Rp115.000
CT Thorax HRCT Rp1.500.000
C. Pemeriksaan Laboratorium :
Darah Lengkap Rp54.000
Rapid Antigen SARS CoV-2 Rp99.000
D. Pemeriksaan Penunjang :
Spirometri Rp335.000
Total Rp2.203.000**
Editor : Omay Komar