Al Zaytun dengan Kontroversi Panji Gumilangnya, Ini Kata Eks Gubernur NII KW 9 Jabar

foto

Yayan Sofyan

Asep Muhargono eks Gubernur NII KW 9 Jabar dan Dede Suryana, eks Camat NII KW 9 Cileunyi

CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Heboh terkait Mahad atau Pondok Pesantren (Pontren) Al Jaytun di Indramayu dengan aksi kontroversial pimpinan pontrennya, Panji Gumilang hingga kini jadi perhatian publik, apalagi setelah di demo massa Forum Indramayu Menggugat (FIM) berbagai komentar muncul.

Bahkan MUI Jabar, terkait Al Zaytun ini telah memberikan rekomendasi kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk menegur pihak Pontren Al-Zaytun yang dianggap kerap membuat kontroversi dan kegaduhan di masyarakat.

MUI Jabar sendiri mengaku, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk mengusut ajaran pontren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.

Di luar lembaga resmi, muncul juga komentar dari Asep Muhargono (60), eks panglima/Gubernur Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) 9 Jabar dan eks Camat NII KW 9 Cileunyi, Dede Suryana (56). Kedua orang ini adalah warga Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.

"Jujur, terkait kondisi Pontren Al Zaytun dengan aksi kontroversinya Panji Gumilang saya prihatin. Terus terang, Al Zaytun dengan Panji Gumilangnya tidak terlepas dari NII. Saya salah satu orangnya jadi korban kebohongan NII dan kini sudah kembali ke NKRI serta Pancasila pascabertobat/ikrar keluar dari NII," tutur Asep didampingi Dede Suryana kepada KejakimpolNews.com, Jumat (16/6/2023).

Ketika ditanya aksi dan pernyataan Panji Gumilang yang kontroversi? Menurut Asep, ini hanya taqiah (mengelabui) atau cara Panji Gumilang berstrategi agar kedoknya tak terbongkar dan tak diketahui publik.

"Dulu saat saya jadi Gebernur NII KW 9 Jabar, presidennyanya/imam negara NII, 'kan Panji Gumilang," ucap Asep.

Baik Asep maupun Dede mengaku saat ini benar-benar telah sadar atas kekeliruannya tempo dulu saat berusaha akan membesarkan dan mendirikan NII.

"Pengakuan ini jujur, tulus bukan modus," tutur eks pentolan nomor wahid di NII KW 9 Jabar ini. Dikatakan Asep, jika ada orang-orang yang masih meragukan, nyinyir dan memandang sebelah mata jika saya masih berseberangan dengan pemerintahan RI yang sah, itu tidak benar," katanya.

"Untuk saya, termasuk ribuan eks anggota NII KW 9, NKRI harga mati. Jika saat demo massa dari FIM dihadang oleh ribuan massa Al Zaytun patut dipertanyakan, jangan-jangan massa yang masih mengakui keberadaan NII,"ucap Asep.

Diungkapkan Asep, kecintaan terhadap NKRI dan Pancasila dan melupakan NII ini, sejak tahun 2012 yang ditandai dengan pembacaan deklarasi.

"Deklarasi diawali tahun 2012 yang ditindaklanjuti dengan sosialisasi terhadap ribuan eks anggota NII, termasuk eks bupati, camat, kades, Ketua RW hingga eks Ketua RT NII KW 9 Jabar itu terus berlanjut,"terangnya.

Bahkan pembacaan deklarasi "Cinta NKRI" dan "NKRI harga mati" serta untuk melupakan NII kata Asep setiap setahun sekali saat 17 Agustus, dimana tanggal dan bulan kemerdekaan RI ini, kerap dibacakan.

Cerita ia yang tertarik dan ikut gabung NII lanjut Asep sejak tahun 1987 saat usia 24 tahun, setelah termakan idiologi NII terus bergerilya mencari dukungan, merekrut, menampung dan membaiat serta mencuci otak anggota baru untuk mendukung didirikannya NII dengan presidennya/imam negara, Panji Gumilang.

"Setelah lama malang melintang di NII KW 9 Jabar dengan posisi gubernur/panglima akhirnya saya berpikir, jika yang telah dilakoni ini sangat keliru. Atas kehendak sendiri, tanpa intervensi dan tanpa tekanan dari mana pun, NII akhirnya ditinggalkan karena keliru. Yang benar adalah NKRI dan Panca Sila," ucapnya.

Atas deklarasi "cinta NKRI" dan "NKRI harga mati" dan lupakan NII ini, Asep sangat berharap masyarakat jangan meragukannya dan siap sharing serta berdialog dengan siapapun. Bahkan ungkap Asep, ia bersama ribuan eks anggota NII siap berkiprah demi NKRI dan membela Pancasila.

"Pun kepada eks anggota NII KW 9 di Jabar diminta fokus untuk mencurahkan pikiran dan sumbangan tenaga demi kemajuan NKRI. Saya sendiri tinggal di Desa Cinunuk, Kec. Cileunyi.**

Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Gempa Goyang Sukabumi Lewat Tengah Malam, Getarannya Terasa di Bogor hingga Garut
Asda Kesra se - Jabar Kumpul Cari Solusi Persoalan Sosial
301 Orang Diamankan Buntut Demo Tolak Revisi UU Pilkada di DPR RI
Event Charity Tahunan 'Wajah Baru Semangat Baru Vol. 1' Diisi antara Lain Hapus Tato
Rumah Warga Belakang Puskesmas Ujungberung Terbakar Hebat