Israel Menuju Tamat

H Dindin Machfudz
Prof Dr Asep Usman Ismail :
DEPOK, KejakimpolNews.com - "Boleh saja militer Zionis Israel menyerang Gaza dengan rudal-rudalnya dari darat, laut, udara sepanjang hari selama dua pekan ini dengan korban gugur 7.000 orang Palestina dan 70 persen di antaranya anak-anak dan bayi, serta 20.000 orang lainnya luka-luka.
Boleh saja Amerika Serikat mendukung dan membantu Zionis Israel dengan kapal induk terbarunya dan tentara Marinirnya. Tapi Israel pasti runtuh. Runtuh dalam waktu dekat ini," demikian ungkap Guru Besar Ilmu Tasawuf UIN Jakarta, pada kajian Sabtu subuh (28/10/23) Al-Asmaul Husna berdasarkan Ilmu Tasawuf dan Tauhid di Masjid Al-Muhajirin, Mampang, Depok.
Menurut Prof Asep yang baru saja meluncurkan buku terbarunya "Tema-tema Tasawuf", sudah dua kali Bani atau Kaum Israel itu melakukan kejahatan dan kerusakan di muka bumi ini dua kali dengan kesombongan yang besar. Tapi setiap malapetaka kejahatan itu terjadi, maka kehancuran Israel pun terjadi.
Terhadap kejahatan kedua mereka, maka hukuman pun akan datang dengan membangkitkan musuhmu untuk membinakanmu dan apa saja yang mereka kuasai, demikian termaktub dalam QS Al-Isra/17 ayat 4 - 8 dengan jelas dan gamblang.
"Jika sekiranya mereka atau bani Israel itu telah dua kali berbuat kejahatan dan kerusakan, semisal yang pertama telah dihancurkan oleh pasukan Babilonia dan kejahatan kedua dihancurkan oleh Romawi, maka kerusakan di Gaza saat ini yang dilakukan secara buas dan ganas, maka kekalahan atau kehancuran Zionis Israel di muka bumi ini tinggal menunggu waktunya saja. Dan waktunya sudah amat dekat bilamana kita memperhatikan berbagai aspek yang muncul belakangan ini," tukas penulis tafsir Al-Qur'an tematik tersebut.
Prof Asep tidak lupa menyebutkan sikap "error" kedua pemimpin negeri dimaksud yang anti-humanitarian right dan anti-humanitarian law tersebut, yaitu Netanyahu dan Joe Biden, adalah sudah menjadi pilihan hidupnya.
Mereka termasuk penganut fanatik paham pragmatisme dan kolonialisme yang sudah tidak cocok dengan peradaban manusia dewasa ini. Karena itu ditentang oleh masyarakat global yang cinta humanitarian, yang cinta kemuliaan, cinta akan nilai-nilai yang memuliakan harkat dan martabat manusia. **
Editor : Dindin Machfudz