Menhan Prabowo Subianto Dituding Korupsi Pembelian Jet Tempur, Luhut: Buktikan Kalau Benar Ada!
JAKARTA, KejakimpolNews.com - Heboh di jagat media sosial, kabarnya Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dituduh melakukan korupsi dalam hal pengadaan Alutsista (alat utama sistem pertahanan) khusus pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.
Berita itu kali pertama ditulis di laman "Mata Nex" dengan judul “Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation” yang dikutip lewat situs agregator berita MSN.com.
Berita tersebut langsung ditanggapi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melalui Juru Bicara Kemenhan, Dahnil Anzar Simanjuntak yang disampaikan kepada wartawan, Ahad (11/2/2024).
Menurut Dahnil, berita yang tersebar terkait dugaan korupsi itu adalah hoaks atau berita bohong meskipun pembeliannya sempat direncanakan tetapi telah dibatalkan.
"Iya, dulu rencananya itu 12 [pesawat tempur], tetapi 'kan kami batalkan. Tidak ada transaksi sama sekali, tidak ada kontrak yang efektif," kata sang Jubir Kemenhan.
Dahnil mengungkap, pembelian Miragge urung, pembatalan kontraknya dilakukan dengan alasan keterbatasan fiskal yang tidak dapat memenuhi kebutuhan belanja jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar tersebut.
Sebelumnya, Prabowo menyebut pembelian jet tempur Mirage masuk dalam pertimbangannya lantaran dinilai menjadi yang terbaik untuk mengisi kekosongan keamanan. Tetapi katanya, karena ada keterbatasan fiskal maka kemudian pembelian itu terpaksa dibatalkan.
Selanjunya Kemenhan mengganti opsinya menjadi Retrofit. "Pesawat- pesawat lama kami itu di Retrofit sebagai pengganti memastikan udara kita tetap terjaga," tutur Dahnil.
Luhut menjawab
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, juga menanggapi rumor tantang korupsi di tubuh Kemenhan.
Menko Marves yang akrab dipanggil LBP ini menyatakan, dirinya tidak yakin Prabowo Subianto melakukan hal yang dituduhkan tersebut.
“Saya tidak yakin itu dilakukan oleh Pak Prabowo, tidak yakin,” katanya saat memberi keterangan, pada wartawan Sabtu (10/2/2024) seperti dilansir dari Solo Pos.
LBP menambahkan, sangat banyak negara Uni Eropa yang tidak suka dengan Indonesia. Untuk itu, dia menilai tidak perlu selalu mendengarkan tuduhan Uni Eropa, apalagi soal tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada Prabowo Subianto.
“Soal dia mau menyelidiki urusan dialah itu. Ngapain kita terpengaruh, kalau ada hard evidence kita lihat,” ujarnya.
LBP menekankan ia tidak ingin Indonesia berperang dengan Uni Eropa. Namun, dia menegaskan, dirinya juga punya harga diri sebagai bangsa Indonesia sehingga tidak terima bila Tanah Air dituduh begitu saja.
“Buktikan kalau benar ada,” tandasnya.**
Author: Gaiskha
Editor: Maman Suparman