Massa Tolak UU Pilkada di DPRD Jabar Memanas, Ada Pembakaran dan Pelemparan Batu

foto

Foto: kolase /Sonni Hadi/istimewa.

Ribuan pengunjuk rasa di depan gedung DPRD mulai bertindak rush dengan membakar ban bekas serta melempari gedung karena suara mereka tak ditanggapi seorangpun anggota DPRD.

BANDUNG, KejakimpolNews.com - Unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) tak hanya di Jakarta tapi juga di  Bandung. Massa yang berkumpul di depan Gedung DPRD Prov.Jawa Barat Jalan Diponegoro Bandung sejak siang, semakin petang semakin panas dan ricuh.

Massa aksi unjuk rasa terdiri dari berbagai elemen di antaranya mahasiswa dan aktivis lainnya yang tadinya sedikit dan cuma berteriak orasi, tetapi menjelang petang atau sekira pukul 15:00 WIB mulai rusuh.

Diawali pembakaran ban di depan pintu gerbang, dilanjut dengan beberapa potong kayu dan kardus, apipun semakin besar. Sejumlah orang berorasi mengecam tindakan anggota DPR RI yang menolak keputusan MK.

Mereka menuding anggota DPRD tidak menyuarakan aspirasi rakyat melainkan menyuarakan aspirasi parpolnya masing-masing. Untuk itu mereka juga meminta DPR RI tidak mengubah UU Pilkada dan mengakomodasi putusan MK.

Tak ada satupun anggota DPRD Jawa Barat yang mau menemui mereka, walaupun beberapa pengunjuk rasa meminta agar diadakan dialog untuk menyampaikan aspirasinya.

Karena tak ada anggota DPRD maka sebagian massa bertindak brutal, mereka melempari Gedung DPRD dengan batu berbagai ukuran dan juga botol serta kamera pengawas CCTV. Pun pembakaran ban dan kayu di depan pintu gerbang, juga terus berlanjut.

Hingga pukul 16:00 WIB massa aksi semakin banyak, mereka bukan hanya dari elemen mahasiswa saja tetapi berbagai unsur ormas dan organisasi lainnya juga hadir dan ikut memanaskan situasi, lemparan batu dan botol ke arah dalam Gedung DPRD Jawa Barat terus berlangsung.

Polisi pun mulai dikerahkan untuk menjaga aksi unjuk rasa, untuk sementara mahasiswa berhasil dicegah untuk tidak masuk ke dalam gedung DPRD yang letaknya tak jauh dari Gedung Sate ini.

Pantauan KejakimpolNews.com, melihat dari atributnya sejumlah perguruan tinggi ternama di Bandung turun ke Jalan Diponegoro. Jalan Diponegoro dari mulai halaman Gedung Sate, Gasibu hingga depan Gedung DPRD penuh dengan massa yang jumlahnya ribuan orang.

Dilihat dari jaketnya, ada dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pasundan (Unpas), Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) dan perguruan tinggi lainnya. Mereka menyebut aksi ini dengan "Peringatan Darurat."

Sejumlah pengunjuk rasa banyak yang mengenakan pakaian serba hitam dan membawa spanduk serta poster yang mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo.**

Author: Sonni Hadi
Editor: Sonni Hadi

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Partai Perubahan Indonesia Terbentuk, Apa Kata Anies Baswedan?
SMPN Segera Dibangun di Desa Tegalsumedang Rancaekek?, Ini Kata Bupati DS
Kekeringan, BPBD Jabar Imbau Masyarakat yang Kesulitan Air Bersih Segera Lapor Otoritas Berwenang
Longsor di Desa Darwati Paseh Materialnya Tutupi Jalan, Akses Transportasi Terputus
8 Anggota Sindikat Jual Beli Bayi Diringkus Polisi, 2 Bayi akan Dijual ke Bali Diselamatkan