Massa Jebol Gerbang DPR RI, Politisi Habiburrahman Dilempari dan Sejumlah Artis Hadir Dukung Demonstrans

foto

Foto; Kolase/istimewa

Aksi unjuk rasa di gedung DPR RI memanas, massa selain menjebol pintu gerbang, juga melempari politisi Habiburrahman.

JAKARTA, KejakimpolNews.com - Aksi tolak revisi dan pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) menjadi UU Pilkada semakin memanas.

Setelah membakar ban di pintu gerbang kompleks DPR RI Senayan, mereka juga menjebol pintu dan massa ribuan orang mulai masuk dan merangsek ke halaman gedung wakil rakyat Republik Indonesia ini.

Massa tak hanya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Jakarta saja, melainkan juga dari sejumlah elemen masyarakat di depan gedung DPR RI, antara lain partai politik dan ormas.

Awalnya massa sulit memasuki halaman gedung DPR RI, namun mereka tetap memaksa masuk ke gedung DPR dengan memanjat pagar. Selain itu massa juga mulai membakar ban bekas.

Para orator terus menyuarakan isi hatinya dari mobil komando, isinya mengecam tindakan anggota DPR RI yang tidak mengakomodasi putusan Mahkamah Konstitusi. Mereka juga menyesalkan tindakan mereka mengenyampingkan putusan MK yang putusannya telah final dan mengikat.

Artis hadir politisi dilempari

Dalam aksi unjuk rasa ini hadi sejumlah aktor dan komnika, di antaranya Reza Rahadian ia hadir dan naik mobil komando lalu berorasi dan mengkritik DPR RI yang mau merevisi UU Pilkada dengan tidak mengakomodasi putusan MK.

Sementara anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Habiburrahman berusaha melayani pengunjuk rasa, ia naik ke mobil komando. Tetapi saat akan berorasi dan menjelaskan kepada massa, justru anggota DPR RI ini dilempari botol minuman dan ditolak mentah-mentah.

Setelah turun dari mobil komando, Habiburrahman berjanji akan mengakomodasi suara pengunjuk rasa dan akan memperjuangkannya.

Mulanya tak ada seorangpun anggota DPR RI yang mau menemui mereka. Sebagian dari massa mulai melakukan percobaan masuk ke halaman gedung dengan aksi panjat pagar itu terjadi sekitar pukul 13:30 WIB. Sebagian demonstran terlihat berhasil naik ke atas pagar. Mereka lantas mengibarkan Bendera Merah Putih dan beberapa bendera organisasi lainnya.

Massa terus bergerak, selain melempari gedung dengan benda keras antara lain batu, mereka pun meriuhkan suasana dengan bernyanyi dan meneriakkan yel-yel sambil membawa spanduk dan poster berbagai ukuran. Tak hanya itu, beberapa massa mencoba merusak pagar itu dari bawah.

Aksi demonstrasi itu pun diwarnai dengan aksi bakar ban. Sejumlah massa membakar ban, lalu diikuti massa lainnya yang berkeliling di sekitar ban tersebut. 

Area depan pagar gedung tersebut juga turut dipenuhi berbagai banner dan poster dari massa. Lewat banner itu, mereka melontarkan kecaman dan protes atas manuver DPR RI yang mencoba mengesahkan Revisi UU Pilkada.

Sementara itu, agenda Kamis 22 Agustus itu rencananya akan ada Rapat Paripurna DPR RI untuk mengesahkan RUU Pilkada menjadi Undang-Undang Pilkada. Tapi sayang yang hadir tidak memenuhi kuorum pada hari ini, dan akhirnya dibatalkan.

Dalam ruang sidang hanya 89 anggota yang hadir ke Rapat Paripurna yang beragenda tunggal pengesahan RUU Pilkada itu.**

Author: Enjang Sb
Editor: Maman Suparman

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Gunung Tangkuban Parahu Terbakar, Bey Machmudin: Dalam Penanganan Otoritas Terkait
Ojol Kembali Geruduk Opang Pasirimpun, Kapolsek Antapani Damaikan Kedua Belah Pihak
Bey Machmudin: Momentum Membangun Indonesia yang Lebih Inklusif Melalui Kebinekaan
Lantai 6 Rumah Sakit Pusat Pertamina Senin Siang Tadi Terbakar
Bey Machmudin Tinjau Bencana Puting Beliung di Bogor, Ingatkan Warga Waspada Hujan Ekstrem