PSSI Lakukan PHK Massal, 43 Karyawannya Dipecat Tanpa Alasan Jelas
JAKARTA, KejakimpolNews.com - Sebanyak 43 orang karyawan yang biasa bekerja di PSSI dikabakan telah di-PHK (pemutusan hubungan kerja) pekan lalu. Bahkan untuk bidang media dan teknik dibubarkan semuanya.
PHK massa ini diketahui setelah ada pernyataan dari Direktur Media PSSI, Eko Rahmawanto, yang juga dirinya menjadi korban PHK organisasi yang mengurus sepak bola tertinggi di Tanah Air itu.
“Total 43 karyawan di-PHK. Bidang media dan teknik, bubar semua. Hingga kini saya belum tahu akan diganti oleh siapa saja, atau kemungkinan akan diisi orang-orang Mahaka,” kata Eko, seperti juga dikutip dari VOI, Senin (2/9/2024).
Ada PHK massal ini banyak menimbulkan pertanyaan, bagaimana pelaksanaan panitia pertandingan untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 2024, antara Indonesia melawan Australia pada 10 September mendatang.
Eki menyebut, dirinya juga tidak tahu siapa yang akan menangani pelaksanaan pertandingan itu. Ia menyebut ada kemungkinan GSI (Garuda Sepak bola Indonesia) yang akan menanganinya.
GSI saat ini dipimpin Marshal Irwan Masita, selaku Managing Director GSI. “Intinya saat ini marketing dan urusan timnas dikelola oleh mereka (GSI). Mulai dari merchandise, baju, peliputan timnas. Ini sudah berjalan sekitar satu setengah tahun,” ungkap Eko.
Eko menambahkan, semua liputan timnas kini ditangani oleh GSI. Sementara Bidang Media PSSI, yang di dalamnya terdapat Direktur Media hanya meliput berita tentang corporate.
Menurut Eko di antara 43 orang yang terkena PHK itu, semuanya adalah karyawan PSSI. Sekitar10 orang saja yang karyawan magang.
Eko juga masiu bingung apakah yang di-PHK ini diberi kompensasi atau uang pesangon?, Eko mengaku belum jelas, karena berbeda-beda untuk masing-masing karyawan.
“Banyak yang tidak mau bersuara karena mungkin takut pesangonnya tidak dibayarkan,” jelas Eko.
Eko jga heran, apa alasan PSSI mem-PHK mereka termausk dirinya. Ketua Umum PSSI Erick Thohir tidak pernah menjelaskan hal itu secara gambling.
“Ya, banyak alasan nonteknis sebenarnya dalam PHK ini. Dia (Erick) sepertinya ingin memasukkan orang-orangnya. Kemudian mereka melakukan semacam assessment, untuk memilih karyawannya. Dari assessment itu sendiri ada yang ikut ada pula yang tidak ikut. Aneh ini. Karena orang-orangnya Dia (Erick) tidak ikut dalam assessment ini,” ungkap Eko.**
Author: Enjang Sb
Editor: Maman Suparman