Gawat, TPAS Sarimukti Akhir 2024 Terancam Overload, TPPAS Legoknangka Nagreg Baru Operasi 2028

foto

Foto : Humas Pemda Prov.Jabar

Sekda Prov. Jawa Barat Herman Suryatman.

BANDUNG,KejakimpolNews.com - Saat ini kondisi tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung benar-benar terancam overload dan diprediksi TPAS tersebut bisa overload pada akhir tahun 2024.

Hal ini dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman seiring dengan terus bertambahnya volume sampah yang dikirim mencapai 1.750 ton per hari dari wilayah Bandung Raya.

Menurut Herman, jika volume sampah dari Bandung Raya tidak dikurangi, maka umur TPA Sarimukti tidak akan lama lagi. Sementara tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) Legoknangka, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung yang merupakan alternatif lain, baru bisa beroperasi.

"Ya, pada akhir tahun 2024 TPAS Sarimukti KBB terancam overload. Sedangkan TPPAS Legoknangka Nagreg, Kabupaten Bandung baru bisa difungsikan tahun 2028," kata Herman kepada wartawan, Selasa (8/10/2024).

Diungkapkan Herman, sambil menunggu beroperasinya TPPAS Legonangka, saat ini Pemprov Jabar terus berupaya untuk melakukan penanganan sampah di TPA Sarimukti.

"Pada awal tahun di TPAS Sarimukti ada peluasan zona 5 untuk pemakaian. Zona 5 pun terbatas kalau sampah tidak dikurangi," ungkap Herman.

Herman juga mengajak masyarakat agar membantu pihaknya untuk mengurangi volume sampah agar TPAS Sarimukti tetap bisa digunakan sambil menunggu beroperasinya TPPAS Legokangka.

"Ada potensi ledakan sampah di kawasan Bandung Raya. Kami berkomitmen jangan sampai hal ini terjadi dan harus diantisipasi sejak dini," tutupnya.**

Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Gereja di Jalan Holis Terbakar Gegara Arus Pendek Listrik
Inilah Daftar Pemenang Satu Data Jabar Awards 2024
Bey Deklarasikan Netralitas ASN di Pilkada Serentak 2024
Pemda Prov. Jabar Beri Penghargaan Siddhakarya untuk Sejumlah LPK, Inilah Daftar Penerimanya
Waduhhh Mengerikan...! Judi Online Sudah Mencapai Rp600 Triliun