Soal Sumber Mata Air Cihampelas Cinunuk Cileunyi, Ini Klarifikasi PT Kreasi Papan

foto

Yayan Sofyan

Seorang pria warga sekitar sumber mata air Cihampelas Cinunuk tepatnya di Kp. Sukahayu RT 03/10 tengah memanfaatkan dan menikmati bangunan untuk MCK berikut sarana air secara gratis dari PT Kreasi Papan

CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Soal pengambilan air dari sumber mata air Cihampelas Desa, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung PT Kreasi Papan (KP) akhirnya memberikan klarifikasi.

Klarifikasi tersebut menyusul curhat forum warga pengguna sumber mata air Cihampelas dari Kampung Sukahayu RW 10 dan Cibolerang RW 09 kepada
Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI) Cabang Kabupaten Bandung dimana keberadaan PT KP disorot.

Selain menanyakan perizinannya, juga pengelolaannya airnya. Mereka mengaku saat ini warga sekitar sumber mata air sulit mendapatkan air bersih, termasuk untuk pertanian. Mereka pun sepakat akan mengadukan hal tersebut ke DPRD Kabupaten Bandung.

Klarifikasi sisampaikan Budi Satria, Direktur Operasional PT Kreasi Papan (KP) jika pihaknya dalam pengambilan air pernukaan dari sumber mata air Cihampelas legal kerena telah mengantongi izin, termasuk IMB.

"Jangan khawatir, PT KP sudah ada izin dari Kementerian PUPR, termasuk IMB dan pajak. Jika ada yang mengatakan PT KP tak ada izin, itu tak benar," kata Budi kepada KejakimpolNews.com, Selasa (22/10/2024).

Menurut Budi, selain telah kantongi izin pengambilan air, IMB dan membayar pajak, PT KP telah membuat sejumlah MCK berikut sarana airnya secara gratis kepada masyarakat.

Sejumlah MCK kata Budi, dibangun di sekitar sumber mata air, di sejumlah mesjid, kantor RW dan Posyandu secara gratis di wilayah Desa Cinunuk. Termasuk air untuk pengairan dari sumbernya tetap diperhatikan.

"Diakui memang berdasarkan data, PT KP menyalurkan air melalui jaringan kepada 600 konsumen (rumah) yang bayar. Namun dalam prakteknya di lapangan, PT KP menyalurkan air pula kepada lebih dari 600 warga (rumah) secara gratis. Hanya perlu diketahui jika debit air di sumber mata air Cihampelas kini berkurang sehingga pada hari-hari tertentu pengguna air baik yang bayar dan gratis harus distop bergiliran," ungkap Budi.

Surat Izin

Ketika ditanya bagaimana keberadaan Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten dan ada pihak perorangan yang juga sama mengambil air dari sumber mata air Cihampelas apakah ada izinnya?

"Soal izin Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung dan perorangan yang juga ngambil air dari Sumber air Cihampelas kita tak tahu. Hanya yang jadi pertanyaan mengapa PT KP yang disorot," ucap Budi.

Sementara itu, dari pemantuaan KejakimpolNews.com, Selasa (22/10/2024) siang di sekitar sumber mata air yang tanahnya sebagian sudah milik PT KP, terlihat ada 3 buah bak penampungan air milik PT KP dan ada bak penampungan milik Perumda Air Minum Tirta Raharja.

Di salah satu bak penampungan milik PT KP ada beberapa pipa saluran air yang terpasang. Satu pipa saluran air untuk  masyarakat secara gratis, ada pipa saluran air untuk warga yang bayar.

Di sekitar bak penampungan, tepatnya di Kampung Sukahayu RT 03 RW 10, ada bangunan tempat MCK untuk warga lengkap dengan saluran airnya yang jernih. Begitu pula selokan di sekitar bak penampungan,  air masih mengalir jernih.

"Alhamdulillah, MCK yang dibangun PT KP secara gratis berikut saluran airnya bisa dimanfaatkan warga. Tak ada kendala, air tetap ngocor untuk kebutuhan MCK,"tutur beberapa warga seusai pulang dari MCK tersebut.

Diberitakan, persoalan di sekitar sumber mata air Cihampelas Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung kembali muncul.

Hal ini mencul karena masyarakat sekitar sumber mata air Cihampelas saat ini menjerit dan mulai terusik. Pasalnya, air bersih untuk minum dan kebutuhan untuk mandi cuci serta kakus (MCK) sulit. Termasuk katanya,  10 hektare sawah kini kekeringan.

Masyarakat yang merasa kesulitan air ini diduga adanya eksploitasi air tak terkontrol oleh sejumlah pihak untuk "dijual". Mereka adalah PT Kreasi Papan (KP), Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung dan perorangan.

Curhat ke LBH

Berdasarkan informasi yang dihimpun KejakimpolNews.com, Senin (21/10/2024), jeritan warga sekitar sumber mata air Cihampelas yakni di Kampung Sukahayu RW 10 dan Cibolerang RW 09, Desa Cinunuk curhat ke Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI) Cabang Kabupaten Bandung, Sabtu (19/10/2024).

Curhat masyarakat dengan nama Forum Warga Pengguna Air Mata Air Cihampelas ini, disampaikan ke LKBHMI pada pertemuan di salah salah satu rumah di Kampung Sukahayu. Turut hadir sejumlah pengurus RW dan kelompok tani.

Sejumlah keluhan warga disampikan ke LKBHMI. "Tolong saja ini serius, jangankan untuk pertanian, air untuk kebutuhan sehari warga saat ini susah. Pasalnya pengambilan air tak terkontrol,"kata salah seorang emak-emak saat curhat pada pertemuan tersebut.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Tim Advokasi LKBHMI Kabupaten Bandung, M. Arsyach Syauqi Fahrezi mengatakan, pihaknya sudah menampung curhatan warga Forum Pengguna Mata Air Cihampelas ini.

"Hasil pertemuan Forum Warga Pengguna Air Sumber Mata Air Cihampelas dengan LKBHMI telah sepakat untuk bersama sama memperjuangkan hak hak masyarakat yang terdampak. Hal ini akan segera dilaporkan ke DPRD Kabupaten Bandung untuk ditindaklanjuti," kata Arsyach.

Menurut Arsyach, point point yang dihasilkan dari pertemuan tersebut antara lain:
1. Menyepakati untuk menyatusuarakan kepentingan bersama guna mendapatkan kembali air.
2. Memberikan pemahaman hukum kepada masyarakat.
3. Menindak tegas bagi yang terduga menjadi oknum dalam perizinan pipanisasi air mata air cihampelas.

"Langkah selanjutnya yaitu LKBHMI Cabang Kabupaten Bandung bersama Forum Warga Mata Air Cihampelas menunggu jadwal audiensi bersama DPRD Kabupaten Bandung. Sejauhmana para anggora DPRD Kabupaten Bandung dari dapil 3 dapat menampung dan mengeksekusi aspirasi dari warga Cibolerang dan Sukahayu Desa Cinunuk," tutup Arsyach.

Sementara itu, Kades Cinunuk, Edi Juarsa ketika dikonfirmasi mengatakan jika persoalan tersebut harus diselesaikan secara duduk bersama untuk dicarikan solusi terbaik.

"Insya Allah, dalam waktu dekat kita akan gelar pertemuan yang diikuti sejumlah pihak terkait untuk membahas persoalan sumber mata air Cihampelas tersebut,"kata Edi.**

Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Lilis TKW Asal Cileunyi yang Telantar di Dubai Sudah Pulang Mandiri, Rosita: Saya Bingung
Diskar PB Kota Bandung Lakukan OTT di Dua Tempat
Prof. Dr. Fauzan: Masyarakat Harus Awasi Pengawas dan Penyelenggara Pilkada Kab. Bandung
Robi Darwis, Kakang dan Ferdiansyah Dipanggil Timnas, Hodak Mengapresiasi Tapi Khawatir
Banjir Sukabumi Menerjang 7 Kecamatan, Permukiman Warga Tergenang dan Puluhan Mobil Hanyut